Taylor Swift selalu mencuri perhatian tiap kali mengumumkan materi baru. Suka tak suka, basis penggemarnya yang amat besar itu sulit untuk diabaikan. Saking besar skalanya, pengamat sampai punya istilah khusus untuk itu, Swiftonomic, yakni perputaran roda ekonomi yang berpusat pada Taylor Swift dan karya-karyanya.
Konser The Eras Tour yang berlangsung sepanjang 2023—2024 adalah salah satu contoh konkret dari Swiftonomics yang dimaksud. Gak hanya berkutat pada jual-beli tiket, tetapi juga penjualan tiket pesawat, akomodasi, hingga pernak-pernik. Bahkan Singapura yang jadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang didatangi Swift untuk konser 6 hari dianggap memonopoli penyelenggaraan konser akbar itu untuk kepentingan nasional mereka.
Taylor Swift memang berbakat dan efeknya tiap meluncurkan karya gak pernah bercanda, tetapi perilaku basis penggemarnya juga tak kalah menarik. Didominasi perempuan, wawasan ekonomi yang bisa kita petik dari fenomena ini?