Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
How to Lose a Guy in 10 Days (dok. Paramount Pictures/How to Lose a Guy in 10 Days)
How to Lose a Guy in 10 Days (dok. Paramount Pictures/How to Lose a Guy in 10 Days)

Intinya sih...

  • Friends to lovers, cinta mulai bersemi di antara dua karakter yang telah berteman lama.

  • Enemies to lovers, musuh bebuyutan berakhir dengan saling jatuh cinta dalam ketegangan dan prasangka buruk.

  • Second chance romance, dua karakter mendapatkan kesempatan kedua dalam hubungan mereka dengan tema pengampunan dan pengembangan diri.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di balik kisah cinta yang mendebarkan, terdapat sebuah pola atau tema yang terasa familier dalam film romansa. Dikenal dengan sebutan trope, pola ini memegang peran krusial dalam menggerakan plot cerita. Trope turut membantu para sineas dalam mengeksplorasi emosi dan dinamika hubungan antar karakternya. 

Menciptakan narasi romantis yang membuat penontonnya salah tingkah sendiri, IDN Times siap menjelaskan berbagai jenis trope yang kerap digunakan dalam film romansa. Simak pembahasannya sampai tuntas, yuk!


1. Friends to lovers

Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2 (dok. Warner Bros. Pictures/Harry Potter and the Deathly Hallows: Part 2)

Trope film romansa paling populer pertama ada friends to lovers atau teman jadi cinta. Trope ini berkutat pada cinta mulai bersemi di antara dua karakter yang telah berteman lama. Ciri khas trope satu ini berada pada karakter yang memahami satu sama lain secara mendalam, sadar bahwa selama ini mereka saling suka dan mengarah pada ketakutan akan merusak pertemanan yang telah terjalin dengan erat.

Salah satu contoh trope friends to lovers ikonik dapat kamu saksikan dalam waralaba Harry Potter. Di mana hubungan asmara antara Hermione Granger dan Ron Weasley dibangun dengan perlahan dari teman yang kerap berbeda pendapat di Harry Potter and the Philosopher’s Stone (2001) hingga menjadi pasangan suami istri di film penutupnya, Harry Potter and the Deathly Hallows: Part II (2011).


2. Enemies to lovers

The Proposal (dok. Touchstone Pictures/The Proposal)

Trope enemies to lovers atau benci jadi cinta turut digandrungi para penggemar film romansa. Normalnya, trope ini melibatkan dua karakter yang semula musuh bebuyutan berakhir dengan saling jatuh cinta. Karena saling benci, trope satu ini sarat akan ketegangan, kerap berprasangka buruk satu sama lain, dan sering terlibat adu mulut.

The Proposal (2009) arahan sutradara Anne Fletcher merupakan contoh penggunaan trope enemies to lovers yang efektif. Bermula dari Andrew yang terpaksa membantu bos yang ia benci, Margaret, agar tidak dideportasi ke Kanada dengan menjadi tunangannya. Selama berpura-pura menjadi pasangan, lambat laun cinta bersemi di antara mereka.


3. Second chance romance

The Notebook (dok. New Line Cinema/The Notebook)

Sesuai namanya, second chance romance berfokus pada dua karakter yang mendapatkan kesempatan kedua dalam hubungan mereka. Untuk jangkauannya pun terbilang luas. Mulai dari cinta lama bersemi kembali hingga berupaya meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di masa lalu. Mengangkat tema pengampunan dan pengembangan diri, tidak heran jika trope satu ini sangat emosional.

The Notebook (2004) menjelma sebagai film second chance romance klasik. Diadaptasi dari novel bertajuk sama karya Nicholas Sparks, film ini memperlihatkan perjuangan Allie dan Noah dalam membuat hubungan mereka berhasil ketika mendapatkan kesempatan kedua.


4. Fake relationship

To All the Boys I've Loved Before (dok. Netflix/To All the Boys I've Loved Before)

Dalam trope fake relationship, kedua karakter utamanya terpaksa menjadi sepasang kekasih. Motifnya pun beragam mulai dari taruhan, upaya memuluskan karir, hingga membuat mantan dari salah satu mereka cemburu. Seiring berjalannya waktu, mereka justru peduli terhadap satu sama lain. Membawa mereka pada sebuah perjalanan yang menggemaskan sekaligus mengharu biru.

To All the Boys I’ve Loved Before (2018) yang disadur dari novel populer karya Jenny Han menjadi contoh film dengan trope fake relationship modern yang akurat. Lara Jean terpaksa menjadi pacar Peter untuk membuat mantannya, Gen, usai surat cinta yang ia tulis kepada setiap cowok yang disukainya terkirim secara misterius.


5. Forced proximity

Set It Up (dok. Treehouse Pictures/Set It Up)

Forced proximity mengacu pada trope di mana dua karakter utamanya menghabiskan banyak waktu bersama dalam jarak yang dekat. Terjebak dalam lift hingga terlibat dalam sebuah proyek kerja yang sama lumrah menjadi pondasi trope ini. Meskipun memiliki perbedaan kentara, mereka dipaksa mengesampingkan ego dan memahami satu sama lain yang berakhir dengan saling jatuh cinta. 

Dalam Set It Up (2018) besutan Claire Scanlon, kita diperlihatkan Charlie dan Harper bersekongkol satu sama lain untuk menjodohkan bos mereka. Misi rahasia yang mereka kerjakan membuat mereka semakin dekat dan timbul percikan asmara di antara keduanya.

6. Secret royal or billionaire

Pretty Woman (dok. Touchstone Pictures/Pretty Woman)

Populer di komunitas BookTok, secret royal or billionaire berfokus pada salah satu karakter utamanya yang menyembunyikan identitasnya sebagai bangsawan atau miliarder karena berbagai alasan. Trope ini kerap menyoroti kesenjangan kelas sosial dan identik dengan make over montage dimana heroine-nya mengalami perubahan penampilan secara signifikan. Ketika statusnya terungkap, hal tersebut menjadi pemicu konflik atau bahkan resolusi dari konflik itu sendiri.

Penulis naskah J.F. Lawton mengeksekusi trope ini dengan brilian dalam Pretty Woman (1990). Edward, seorang pebisnis, jatuh cinta pada Vivian, seorang pekerja seks yang ia temui di pinggiran Los Angeles dalam perjalanan bisnisnya.


7. Love triangle

Casablanca (dok. Warner Bros. Pictures/Casablanca)

Satu lagi trope romance yang memiliki banyak penggemar. Dihadapkan pada pilihan yang sulit, love triangle atau cinta segitiga menawarkan konflik emosional yang kompleks dan sarat akan ketidakpastian. Tidak jarang penonton terbelah menjadi dua kubu karena menginginkan karakter utamanya bersanding dengan karakter favorit mereka.

Casablanca (1942) besutan sutradara Michael Curtiz menjadi ikon dari trope long triangle. Rick yang terkenal sebagai ekspatriat yang sinikal tidak menyangka bisa terjebak dalam kisah rumit antara Isla dan Victor.

Lebih dari sekedar klise, trope merupakan elemen naratif yang repetitif dan berfungsi sebagai fondasi untuk membangun konflik yang baru dan menarik. Dari genre romance, apa trope favorit kamu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team