Ubay Nidji di kantor IDN, Jakarta, Rabu (23/7/2025) (dok. IDN Times)
Menjadi bagian dari Nidji tidak serta-merta membuat Ubay merasa santai. Bahkan, awalnya ia mengaku sempat terbebani karena harus melanjutkan warisan band yang sudah punya nama besar sejak tahun 2000-an.
"Yang gue rasakan sekarang di Nidji, ya gue menjalani peran sebagai vokalis. Terus gue meneruskan perjalanan band yang sudah cukup besar di Indonesia, ya. Itu awal-awal sih berat. Awal tuh pasti akan selalu, kayaknya, sampai kapan pun akan selalu dibandingin, ya," tutur pria kelahiran Magelang, 29 tahun silam ini.
Namun alih-alih down atau tertekan, Ubay justru terus mendorong dirinya sendiri. "Tapi gue gak bisa, gak boleh, gak boleh stop. Gue harus lebih gak usah terlalu ngabisin energi gue ke situ," tambahnya.
Ubay pun menyadari bahwa sebagai musisi, ekspresi diri paling murni terejawantahkan dalam lagu dan karyanya. Maka dari itu, Ubay terus mendorong dirinya untuk tetap bermusik dan mengekspresikan dirinya melalui karya bersama Nidji.
"The new chapter of Nidji," sebutnya, menggambarkan semangat baru yang ia bawa. Selama 6 tahun, akhirnya Nidji kembali merilis album berjudul Manifestasi Hati, album penuh pertama bersama Ubay yang juga jadi pembuktiannya.
"Ahirnya selama 6 tahun keluar album. Gue selama ini belum pernah punya band. Nah, akhirnya gue gabung di band dan kita (Nidji) sekarang udah punya album baru, Manifestasi Hati," jelas Ubay.