Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Magneto
Magneto (dok. 20th Century Fox/X-Men: First Class)

Intinya sih...

  • Penderitaan sejak lahir yang membentuk kebencian Mole Man pada manusia.

  • Magneto adalah penyintas Holokaus yang bersumpah melindungi mutan.

  • Morbius adalah ilmuwan vampir dengan niat baik yang salah arah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di balik kekacauan dan kehancuran yang ditinggalkan para villain atau supervillain Marvel, sering kali tersembunyi kisah hidup yang memilukan. Tidak sedikit dari mereka yang sebenarnya memulai hidup dengan niat baik, tapi justru dipatahkan oleh trauma, ketidakadilan, atau kehilangan orang yang mereka cintai. Masa lalu yang kelam itulah yang perlahan mengubah mereka menjadi sosok penuh amarah dan dendam.

Marvel bukan hanya tentang pertarungan antara yang baik dan yang jahat. Dalam semestanya yang luas, banyak karakter berjalan di area abu-abu. Adapun, para villain dengan masa lalu tragis jadi contohnya. Mereka bukan hanya musuh bagi para superhero, tapi juga potret dari luka yang tidak pernah sembuh. Nah, berikut daftar villain dengan masa lalu tragis yang perlu kamu tahu.

1. Mole Man

Mole Man (dok. Walt Disney Studios Motion Pictures/The Fantastic Four: First Steps)

Mole Man memimpin pasukan makhluk bawah tanah Moloid dan tinggal di dunia terowongan saat tidak sedang menyerang Fantastic Four. Ia mungkin terlihat jahat karena sering menyerang permukaan, tapi kisah hidupnya penuh penderitaan. Dalam film The Fantastic Four: First Steps, Mole Man muncul bukan sebagai penjahat, tapi rekan yang membantu Sue Storm.

Sejak lahir, Harvey Elder memiliki kondisi fisik yang memengaruhi penampilan dan penglihatannya. Ia mengalami perundungan dan pelecehan seumur hidup hingga akhirnya memilih hidup di bawah tanah serta menjadi penguasa Subterranea. Dari situlah, muncul kebenciannya pada manusia. Ia bahkan terang-terangan mengatakan bahwa Ia tidak suka dan tidak memercayai manusia.

2. Magneto

Magneto (dok. 20th Century Fox/X-Men: First Class)

Magneto, sang pengendali magnetisme, dulunya dikenal sebagai penjahat yang memimpin kelompok Brotherhood of Evil Mutants demi memperjuangkan dominasi mutan. Namun, kini ia beralih haluan dan ikut memimpin masyarakat mutan di Pulau Krakoa. Masa lalunya yang kelam sebagai penyintas Holokaus sangat membentuk dirinya.

Ia menyaksikan kekejaman Nazi terhadap kaumnya dan bersumpah tidak akan membiarkan hal serupa terjadi pada umat mutan. Sayangnya, dalam usahanya melindungi mutan, Magneto sempat mengambil jalan kekerasan dan hampir menjadi seperti musuh yang dulu ia lawan. Pertarungan batin ini membuatnya berkali-kali mencoba berubah hingga akhirnya ia bekerja sama dengan Profesor X untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi mutan.

3. Morbius

Morbius (dok. Marvel Comics/Fantastic Four #346)

Dr. Michael Morbius adalah ilmuwan genius yang menderita kelainan darah langka dan berusaha menyembuhkan dirinya sendiri. Sayangnya, eksperimen yang ia lakukan justru mengubahnya menjadi vampir hidup. Ia makhluk haus darah yang bukan sepenuhnya manusia, tapi juga bukan makhluk gaib.

Morbius memang berhasil menyelamatkan hidupnya, tapi harus membayar mahal untuk itu. Ia berubah menjadi sosok menyeramkan dengan dorongan haus darah yang tak bisa dikendalikan. Meski kadang bertindak sebagai pahlawan dan berusaha menebus kesalahannya, Morbius kerap kehilangan kendali. Ia memperlihatkan sisi gelap dari niat baik yang salah arah.

4. Ben Reilly

Ben Reilly (dok. Marvel Comics/The Amazing Spider-Man #149)

Ben Reilly diciptakan sebagai klona Spider-Man oleh Jackal dan sempat menjalani hidup sebagai Scarlet Spider, bahkan menggantikan Peter Parker beberapa kali. Namun, kisahnya berubah tragis saat ia menjadi Chasm, sosok gelap yang penuh amarah dan kebingungan. Ben mengalami trauma berat akibat proses kloning brutal.

Ia dibunuh dan dikloning berkali-kali oleh Jackal. Adapun, setiap kali dihidupkan kembali, ia membawa kenangan akan kematiannya yang menyakitkan. Ketika bekerja dengan Beyond Corporation, ingatan masa lalunya yang penting, terutama pelajaran hidup dari Peter, dihapus. Hal ini membuat identitasnya runtuh dan ia berubah secara fisik dan mental menjadi Chasm, karakter kompleks yang berjuang mencari jati diri di tengah trauma.

5. Galactus

Galactus dalam The Fantastic Four: First Steps. (dok. Marvel Studios/The Fantastic Four: First Steps)

Sebelum menjadi Galactus sang pemakan dunia, ia adalah Galan, makhluk terakhir yang selamat dari kehancuran total alam semestanya. Ia berasal dari Planet Taa yang damai dan maju secara teknologi. Galan memiliki kehidupan normal dan bukan terlahir langsung sebagai Galactus.

Saat alam semestanya runtuh, Galan menyerap energi kosmik yang luar biasa dan terlahir kembali sebagai entitas kosmik Galactus. Meski tampak sebagai makhluk kejam, hidupnya penuh duka dan kehampaan sebagai penjaga keseimbangan alam semesta. Tentunya, tidak mudah berubah bentuk dan mendapatkan kekuatan asing yang berbarengan dengan kehilangan semua orang dalam waktu bersamaan.

6. Doctor Doom

Doctor Doom (dok. Marvel Comics/Fantastic Four)

Victor von Doom adalah musuh bebuyutan Fantastic Four yang cerdas sekaligus kejam. Namun, ia pernah mengalami kehilangan besar ketika ibunya, seorang penyihir kuat, jiwanya diseret ke Neraka oleh Mephisto. Sejak kecil, Doom bertekad menyelamatkan ibunya.

Ia mendalami ilmu sihir dan teknologi hingga suatu kecelakaan membuat wajahnya terluka permanen. Meski akhirnya berhasil menyelamatkan ibunya dengan bantuan Doctor Strange, ia kehilangan satu-satunya orang yang ia cintai. Ia menjadi salah satu villain paling kuat dan berbahaya dalam Marvel.

Kisah para villain Marvel dengan masa lalu tragis menunjukkan bahwa garis antara pahlawan dan penjahat tidak selalu hitam putih. Mereka bukan sekadar karakter antagonis, tapi juga simbol dari rasa sakit, harapan yang hancur, dan perjuangan untuk bertahan hidup. Dengan memahami latar belakang mereka, bisa dilihat bahwa dalam semesta penuh kekuatan super sekalipun, luka batin tetap menjadi kekuatan yang paling membentuk diri mereka sebenarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎