Wajib Tonton, Inilah 12 Film Terbaik yang Mengisahkan Perang Dunia 2

Perpaduan yang luar biasa dari romansa, intrik, komedi dan petualangan masa perang, Casablanca rilis perdana pada November 1942, beberapa minggu setelah Sekutu menyerbu Afrika Utara. Ditetapkan setahun sebelum dirilis, tepat sebelum serangan di Pearl Harbor, film ini dibintangi Humphrey Bogart sebagai Rick Barnes, seorang pemilik klub malam Amerika di kota Maroko dan Ingrid Bergman sebagai Ilsa Lund, cinta sejati Rick yang meninggalkannya selama Nazi menginvasi Paris.

Chemistri antara Bogart dan Bergman sangat menakjubkan dan Suasana eksotis yang diciptakan oleh para pemain polyglot, banyak di antaranya adalah pengungsi dari Eropa yang dilanda perang, menjadikan pemenang Academy Award ini bukan hanya kisah Perang Dunia II yang hebat, tetapi juga salah satu film terbaik yang pernah dibuat.

Berdasarkan kisah nyata dari pengusaha Jerman bernama Oskar Schindler, yang menyelamatkan lebih dari seribu orang Yahudi Polandia dari Holocaust, drama yang sangat menyentuh ini difilmkan dalam film hitam-putih untuk meniru rekaman film dokumenter pada zaman itu. Liam Neeson sebagai Schindler dan Ralph Fiennes sebagai Kapten SS Amon Goeth yang jahat. Film ini memenangkan tujuh nominasi Academy Awards.

Awalnya Steven Speilberg enggan menangani film ini lalu ia menawarkan proyek tersebut kepada Roman Polanski, Sydney Pollack dan Martin Scorsese sebelum akhirnya memutuskan untuk membuat film itu sendiri.

Terinspirasi oleh kisah nyata Fritz Niland, yang selamat dari pendaratan D-Day tetapi dikirim kembali ke Amerika setelah dilaporkan bahwa tiga saudara laki-lakinya terbunuh dalam pertempuran. Pemenang Academy Award ini sangat dipuji karena realisme adegan pertempurannya, terutama pada menit ke-27yang menggambarkan serangan di Pantai Omaha.

Sutradara Steven Spielberg menghabiskan $12 juta dan mengeluarkan lebih dari 1.500 pemain ekstra untuk menciptakan kembali invasi Normandia, bahkan merekam suara khas yang dibuat oleh A.S.

Dibintangi oleh William Holden dan Alec Guinness serta disutradarai oleh pembuat film Lawrence of Arabia yaitu David Lean, kisah petualangan epik ini didasarkan pada penerapan kerja paksa oleh Tentara Jepang untuk membangun Kereta Api di Burma. Lebih dari 12.000 tawanan perang Sekutu meninggal karena kondisi hidup dan bekerja dengan situasi yang mengerikan di hutan Burma.

Film ini menceritakan kisah fiksi seorang perwira Inggris yang sombong yang sangat terobsesi membangun jembatan kereta api yang akan berlangsung selama ratusan tahun dan berfungsi sebagai bukti kecerdikan Angkatan Darat Inggris. Tanpa sepengetahuannya, sekelompok pasukan komando Sekutu telah dikirim untuk menghancurkan jembatan. Mendapatkan banyak pujian karena seni teknisnya dan penggambarannya tentang perspektif Inggris, Amerika dan Jepang tentang Perang Dunia II, film ini memenangkan tujuh piala Academy Awards.

Dianggap sebagai salah satu film asal Jerman terbesar yang pernah dibuat, potret kehidupan yang mendebarkan dan sangat realistis di atas kapal U selama Perang Dunia II didasarkan pada novel dengan nama yang sama oleh Lothar-Gunther Buchheim, seorang koresponden perang yang disematkan dengan kru U-96 selama Pertempuran Atlantik.

Awalnya dirilis di Jerman sebagai mini-seri televisi, film ini dikritik karena penggambaran simpatik dari Jerman era WW II. Sang sutradara khawatir penonton asal Amerika akan bereaksi sama, tetapi keaslian film yang mengejutkan, plot yang mencekam dan keahlian teknis membuatnya memperoleh enam nominasi diajang Academy Award, yang paling banyak untuk film Jerman.

Setelah absen selama 20 tahun, sutradara terkenal Terrence Malick kembali dengan film adaptasi brilian dari novel James Jones dengan nama yang sama. Menampilkan Sean Penn, Jim Caviezel, Nick Nolte, Woody Harrelson dan John Cusack, cerita pada film ini berkisah tentang prajurit dari Kompi C selama Pertempuran Guadalcanal.

Dengan gambar menakjubkan yang berasal dari flora dan fauna tropis, meditasi liris tentang sifat baik dan jahat dan plot yang cukup sederhana.

Film ini terinspirasi oleh kisah nyata Filthy Thirteen sekelompok pasukan terjun payung yang dilatih sebagai penghancur sabotase dan bertugas menghancurkan target di belakang garis musuh dan berdasarkan novel terlaris oleh E. M. Nathanson. Dibintangi oleh Charles Bronson, Telly Savalas, Donald Sutherland, John Cassavetes dan legenda sepak bola Jim Brown ketika narapidana Angkatan Darat AS mengirim misi bunuh diri di Prancis yang diinvasi oleh Nazi.

Ernest Borgnine dan Lee Marvin adalah petugas yang melihat potensi adanya pemberontakan. The Dirty Dozen tanpa kekerasan dan lucu. Ini adalah film dengan kesuksesan komersial terbesar yang pengaruhnya dapat dilihat dalam film-film mulai dari The Wild Bunch dan Inglourious Basterds hingga The Avengers.

George C. Scott terkenal menolak untuk menerima Oscar untuk penampilannya dalam peran judul film ini, sebuah pernyataan berani dalam karakter dengan Jenderal Angkatan Darat AS yang sangat kontroversial. Francis Ford Coppola memenangkan Academy Award pertamanya, yang dibuka dengan versi singkat (dan kurang senonoh) dari pidato kehidupan nyata Patton kepada Angkatan Ketiga sebelum invasi Sekutu ke Perancis, kemudian backtracks untuk mencatat tindakan tegas sang jenderal terhadap Field Marshal Rommel di Afrika Utara, untuk merebut kota pelabuhan Sisilia, Messina dan penganiayaan mengejutkannya terhadap tentara yang menyebabkan Eisenhower mengesampingkan Patton selama 11 bulan selama perang.

Dibintangi oleh Montgomery Clift, Burt Lancaster, Frank Sinatra, Donna Reed dan Deborah Kerr. Film ini berdasarkan novel laris karya James Jones dengan nama yang sama, drama klasik ini bertempat di Schofield Army Barracks di Honolulu pada minggu-minggu menjelang serangan terhadap Pearl Harbor . From Here to Eternity langsung dicintai oleh para kritikus dan penonton lalu kemudian memenangkan delapan Academy Awards.

Frank Sinatra memenangkan kategori Aktor Pendukung Terbaik karena penggambarannya atas Prajurit Amerika-Italia Angelo Maggio, kinerja yang membangkitkan karir yang menginspirasi subplot yang mengesankan dalam film The Godfather karya Mario Puzo. Menampilkan salah satu adegan cinta paling ikonik, From Here to Eternity dengan brilian mendramatisir bagaimana kebosanan, frustrasi dan kebrutalan hidup dalam tentara masa damai tersapu oleh gelombang pasang perang.

Menampilkan salah satu pemain terbesar dalam sejarah Hollywood, film epik ini menciptakan pendaratan D-Day di Normandy dari perspektif Amerika, Inggris, Prancis dan Jerman. Berdasarkan buku non-fiksi karya Cornelius Ryan dengan judul yang sama, film ini diambil di banyak lokasi aktual di mana peristiwa nyata terjadi, termasuk Jembatan Pegasus, Saint-Mere-Elise dan Pointe Du Hoc.

Dalam film yang tidak biasa untuk saat itu, aktor Prancis dan Jerman menyampaikan kalimat dalam bahasa asli mereka, membantu memberikan film ini nuansa dokumenter. Saga tiga jam yang sangat epik, The Longest Day menampilkan aktor yang benar-benar berpartisipasi dalam peristiwa D-Day.

Sebuah film yang disutaradarai oleh Clint Eastwood, film pendamping Flags of Our Fathers, menceritakan kisah Pertempuran Iwo Jima dari perspektif Jepang. Ken Watanabe dinominasikan untuk Oscar untuk perannya sebagai Jenderal Tadamichi Kurabayashi. Kurabayashi adalah seorang diplomat dan penyair yang menjadi jenderal dengan strategi barunya untuk mempertahankan pulau dari jterowongan dan gua bawah tanah mengubah apa yang diharapkan menjadi kemenangan lima hari menjadi perang selama 36 hari.

Tujuan mulia Kurabayashi adalah menunda pemboman Sekutu di Jepang cukup lama untuk mengubah gelombang opini publik menuju perdamaian yang dinegosiasikan. Dengan memberi perhatian penuh pada sejarah, bahasa dan budaya Jepang, Letters From Iwo Jima memanusiakan musuh dan memberi cahaya baru pada perang yang hampir secara eksklusif digambarkan Hollywood dari sudut pandang Amerika.

Pertempuran Quentin Tarantino yang sangat profan, sangat kejam dan menegangkan, yang unik pada komandan caper WWII adalah kisah sejarah alternatif tentang delapan tentara pemberontak Yahudi-Amerika yang turun ke wilayah musuh untuk melakukan satu hal dan satu hal saja membunuh Nazi. Menampilkan Brad Pitt sebagai pemimpin regu pembantaian pasukan dan Christoph Waltz sebagai Kolonel Hans Landa perwira SS yang paling jahat.

Cerita aneh juga mengikuti plot pemilik bioskop Yahudi Prancis untuk membunuh Adolf Hitler dan Joseph Goebbels. Tarantino dipengaruhi oleh film aksi seperti The Dirty Dozen, The Guns of Navarone dan Where Eagles Dare.

Jika kamu ingin belajar mengenai sejarah namun tetap ingin mendapatkan hiburan, kamu harus nonton 12 film tentang perang dunia kedua diatas.