Leya Princy dan El Putra Sarira (dok. IDN Times/Zahrotustianah)
Leya Princy: Aku kira acting itu terjadi pada saat on and off camera aja. Jadi memang mungkin ada beberapa aktor yang merasa, saat action, langsung masuk ke karakternya gitu ya. Tapi entah kenapa pada saat ini gitu ya, atau mungkin ini pertama kali aku main film, aku gak tahu, tapi aku merasa, selama beberapa bulan itu, aku bener-bener merasa di dalam dunia itu.
Jadi pada saat last day of shooting, ini aku kaget banget bahwa aku tuh ternyata berat banget ninggalin dunia Rangga dan Cinta, kayak rasanya tuh kayak, oh no do I have to leave it? Padahal tuh internal monolog yang sebenernya gak terjadi di script itu tuh berjalan, kayak sebelum ini ke kelas dulu, makan bakso dulu sama Mili or something like that, kayak gitu-gitunya itu sih yang mengagetkan.
El Putra: Kalau aku kurang lebih sama Leya ya, karena film itu sangat luas dan ternyata ketika kita melalui proses syuting, kita berusaha untuk masuk ke dalam dunia Rangga dan Cinta, masuk ke dalam dunia AADC juga tentunya. Jadi ketika kita udah masuk ke dalam situ, kita udah kayak mempunyai kehidupan yang berbeda ternyata, bukan sekedar kayak teknis, 'oke kita syuting hari ini sebagai Rangga dan Cinta,' tapi ternyata kita harus masuk ke dalam dunia itu, kita harus mencoba merasakan apa yang Rangga dan juga Cinta rasakan.
Leya Princy: Dan aku rada kaget jadi ternyata aku, I'm really passionate about it. Dulu aku kira aku gak bakalan senang ada di sini, tapi ternyata aku suka banget prosesnya dan kayak seni peran, bahkan di belakang layar juga seru banget.
El Putra: Dan benar-benar Mas Riri, Mbak Mira, dan juga Miles sangat-sangat passion tentang (Rangga & Cinta).
Leya Princy: Yes! And we can feel it, we can feel it work of art, beautiful!