She-Hulk (dok. Marvel Studios/She-Hulk)
"Iya, aku merasa kalau karakter She-Hulk dibuat supaya aku bisa merasa relate. Seperti yang kita tahu, Jennifer Walters sangat fokus dengan kariernya. Dia mencintai apa yang dia lakukan, termasuk pekerjaannya. Dia sebagai pengacara sama pentingnya seperti aku menjadi seorang aktris.
Di sisi lain, baginya menjadi She-Hulk dan Jennifer Walters merupakan sebuah konflik dan membuat semuanya rumit. Dia sebenarnya gak mau jadi superhero. Dia hanya ingin menjadi orang biasa. Hal itu sama saja seperti apa yang dirasakan para artis, termasuk aku. Mereka ingin jadi orang biasa, tapi kenyataannya mereka adalah artis, figur publik. Terasanya seperti mereka tertarik ke dunia 'itu.'
Selain itu, aku juga merasa apa yang Jennifer Walters rasakan saat dirinya menjadi She-Hulk. Apalagi dengan fisiknya yang juga berubah. Aku pikir rasa stres ini mungkin dirasakan banyak orang. Terlebih banyak masyarakat yang suka buat asumsi berdasarkan fisiknya. Jadi She-Hulk membuatku sadar kalau kayaknya banyak orang yang gak nyaman dengan keberadaan dia yang memiliki tubuh besar. Rasanya jalan dan berada di ruangan dan memakan banyak tempat membuatku merasa relate."
Setelah membaca wawancara IDN Times dengan Tatiana Maslany, jadi gak sabar, kan nonton She-Hulk: Attorney at Law? Serial ini akan tayang di Disney+ Hotstar. Jangan sampai ketinggalan, ya!