Seorang pria bernama Jim Jones, pada 1955, menemukan sebuah proyek agrikultur di Guyana yang bertujuan untuk mencerdaskan masyarakat dalam bidang pertanian. Salah satu lokasi proyek ini diberi nama Jonestown yang dihuni oleh lebih dari 1.000 orang. Tidak lama kemudian, seorang anggota parleman bernama Leo Ryan melakukan investigasi di lokasi tersebut karena adanya isu kekerasan terhadap sejumlah keluarga.
Pada 1978, tidak lama setelah kunjungan dan investigasinya, berdasarkan laporan masyarakat yang mengaku ingin meninggalkan lokasi itu, Leo dan timnya kembali ke Jonestown untuk menyelamatkan mereka. Namun, petugas keamanan yang berjaga di lokasi tersebut diperintahkan untuk membunuh Leo dan timnya saat menuju ke kota kecil tersebut.
Keesokan harinya, Jones yang menjadi pemimpin di lokasi tersebut mengajak para masyarakat untuk ‘berkorban’ kepada Tuhan dengan cara bunuh diri. Jones memaksa seluruh masyarakat untuk meminum anggur yang telah dicampur dengan Sianida. Lebih 918 orang meninggal, termasuk anak-anak yang merengek untuk tidak diberi minuman tersebut saat ritual berlangsung.