Negara konservatif tidak hanya ada di kawasan Asia-Afrika, di benua kulit putih seperti Eropa ternyata masih ada negara-negara yang terbilang konservatif. Meskipun tergolong sebagai negara maju, masyarakatnya masih sangat religius dan aktif dalam menghadiri kegiatan-kegiatan keagamaan.
Seperti negara konservatif lainnya di Asia maupun Afrika, negara-negara ini masih menerapkan hukum yang didasarkan pada agama dalam kehidupan masyarakatnya. Seperti dalam kasus penistaan agama, apabila kamu melakukan penghinaan terhadap simbol atau atribut agama tertentu kamu bisa ditangkap dan ditahan oleh aparat berwenang di negara-negara ini.
Hingga akhir tahun 2020, tidak dapat dipastikan negara-negara ini akan melakukakn amandemen terhadap perundang-undangannya yang tergolong konservatif. Terutama faktor ketidak pastian partai yang akan berkuasan kedepannya di negara-negara ini.