8 Fakta Black-Footed Cats, Kucing Paling Mematikan di Dunia

Black-footed cats termasuk dalam jajaran spesies kucing bertubuh paling kecil di dunia. Bahkan di habitat aslinya, Afrika, mereka diyakini sebagai yang terkecil di antara para kucing liar lainnya.

Rata-rata panjang tubuh hewan satu ini bila dihitung dengan ekor, berkisar antara 50-72 cm. Sementara berat tubuh mereka biasanya tak sampai 2,5 kg. Seperti binatang pada umumnya, betina memiliki ukuran tubuh dan bobot yang lebih kecil dari jantan.

Sesuai namanya juga, kaki kucing satu ini memang berwarna hitam pekat meski hanya telapaknya saja. Ini membantu untuk melindungi mereka dari panasnya pasir.

Selain itu, si kaki hitam ini rupanya memiliki warna kulit dasar berwarna pink. Warna yang berbeda dari kebanyakan spesies kucing liar lainnya yang rata-rata berkulit gelap.

Julukan tersebut didapatkan lantaran hewan yang beristirahat pada saat langit terang ini, kerap mengambil sarang istirahat dari bekas sarang yang digali oleh binatang lain seperti di gundukan rayap, lubang landak, springhare, ataupun hewan aardvark.

Mereka mulai keluar dari sarangnya hanya ketika matahari telah terbenam dan mengakhirinya sebelum matahari terbit.

Mereka tak perlu khawatir kesulitan melihat karena seperti rata-rata spesies kucing lainnya, si kaki hitam memiliki penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam. Mereka dapat melihat 6 kali lebih baik dari manusia dan dapat mendengarkan suara bahkan yang terkecil sekalipun. Tentu saja ini salah satu alasan mengapa mereka begitu hebat dalam berburu.

Kebanyakan makhluk hidup begitu membutuhkan air sebagai sumber kehidupan. Tetapi lain halnya dengan si kaki hitam. ketika berburu, mereka ikut menghisap cairan tubuh dari buruannya yang kemudian menjadi pasokan cairan untuk memenuhi kelembapan di tubuh mereka sendiri.

Walau tentu saja bila ada pasokan air di dekat mereka, si kaki hitam tetap akan meminumnya.

Tidak banyak info yang dapat digali dari si kaki hitam karena mereka terkenal tertutup dan sulit untuk ditemukan. Mereka adalah tipikal makhluk anti sosial yang pandai menghindar dan bersembunyi.

Satu-satunya kebersamaan antara sesama spesies ini adalah pada saat musim kawin yang bahkan tercatat hanya terjadi selama beberapa jam saja, atau saat kucing betina memiliki anak.

Di balik tubuh mungilnya, si kaki hitam tergolong hewan yang cukup ganas. Daerah penjelajahan mereka sangat luas dengan rata-rata mencapai 8,5 km per malam.

Hewan satu ini pun menghabiskan 70 persen waktunya di malam hari hanya untuk berburu. Rata-rata mereka membunuh dan makan sekitar 50 menit sekali setiap malam dengan konsumsi 20 persen dari berat tubuhnya. Jumlah yang banyak untuk hewan berukuran kecil. Bahkan Harimau yang berukuran besar sekalipun bila mengonsumsi makanan 20 persen dari berat tubuhnya, biasanya bisa tidak makan beberapa hari setelahnya.

Si kaki hitam juga sangat pandai berburu dengan tingkat keberhasilan mencapai 60 persen. Kesuksesan yang bahkan singa, macan tutul, dan spesies kucing lainnya tidak bisa menyamai. Karenanya, mereka dijuluki sebagai kucing paling mematikan di dunia.

Selain itu, meski rata-rata mangsa mereka berukuran kecil atau setara, bukan berarti bahwa mereka tidak bisa membunuh hewan yang lebih besar. Beberapa jejak penelitian pernah membuktikan hewan satu ini tidak takut dengan hewan yang lebih besar dan bahkan pernah menjadikan hewan yang lima kali lebih berat dari mereka sebagai buruan. Luar biasa, kan?

Berdasarkan data yang dirilis oleh IUCN, sejak tahun 2002 spesies ini telah masuk dalam kategori rentan.

Penggundulan hutan, keracunan secara tidak langsung akibat perangkap yang disebarkan untuk mengusir hama, serta penggembalaan hewan ternak secara berlebihan yang membuat mereka kekurangan mangsa dalam berburu, menjadi beberapa alasan utama terancamnya spesies mereka.

Saat ini, berbagai konservasi hewan di beberapa negara berusaha memberikan perlindungan bagi hewan berwajah imut ini. Semoga saja, mereka dapat terhindar dari status kepunahan.