Pada tahun 1950-an di hutan Guatemala, sebuah kepala batu kolosal ditemukan. Dikutip dari Ancient-origins.net, wajah batu itu memiliki fitur yang tidak biasa, seperti bibir tipis dan hidung besar, dan ditemukan mengarah ke langit.
Bentuk batu tersebut menyerupai seorang lelaki Kaukasia, dan membuatnya semakin mengherankan karena pada saat itu belum ada kontak antara suku setempat dengan ras Kaukasia.
Bertahun-tahun setelahnya, batu tersebut ditemukan sudah hancur oleh Dr. Oscar Padilla, seorang doktor filsafat dan penggemar sejarah kuno. Dia mengklaim bahwa batu itu mungkin dihancurkan oleh pemberontak anti-pemerintah.
Kisah tentang batu ini diangkat kembali oleh pembuat film dokumenter, Revelations of the Mayan: 2012 and Beyond, yang mengklaim bahwa batu itu adalah bukti bahwa makhluk luar angkasa pernah mengunjungi peradaban manusia di masa lalu. Selama pembuatan film dokumenter, seorang arkeolog Guatemala, Hector E. Majia, diwawancarai.
Dia menyatakan bahwa monumen ini tidak menunjukkan karakteristik Maya, Nahuatl, Olmec atau peradaban pra-Hispanik lainnya. Batu itu diciptakan oleh peradaban yang luar biasa dan unggul, dengan pengetahuan yang luar biasa dan tidak ada catatan keberadaannya di planet ini.
Kepala batu tersebut telah mengajukan banyak pertanyaan di benak kita, tentang keberadaannya dan siapa yang membangunnya.