Hmm, apa yang menarik sih dari boneka kayu ini?
Bagi yang belum tahu, inilah konsep robot sederhana dengan sistem yang kompleks. Jangan dibayangkan bahwa boneka ini menggunakan besi, kabel, listrik, dan sebagainya, karena di jaman dulu tidak ada yang seperti itu.
Alkisah, seorang raja yang bernama Raja Rahat memiliki putra tunggal yang bernama Raja Manggale. Namun sang putra tewas di medan perang dan jasadnya tidak ditemukan. Karena iba melihat Raja yang jatuh sakit karena kesedihan yang dideritanya, para tetua di kerajaan membuat patung yang mirip dengan putra sang raja.
Patung tersebut terbuat dari kayu yang memiliki tinggi sekitar 1,5 meter dan mengenakan kostum tradisional Batak. Agar lebih menyerupai manusia, boneka tersebut dipasangkan tali yang sistemnya cukup kompleks, untuk dapat mengerakkan anggota tubuhnya. Dengan tali yang dapat ditarik ulur tersebut, boneka itu dapat berperilaku layaknya manusia, seperti membungkuk, memutar kepala ke kiri dan kanan, menggerakkan mata dan lidah, hingga menggerakkan tangan layaknya orang yang sedang menari.
Berkat patung tersebut, Raja Rahat berangsur-angsur pulih dari sakitnya. Masyarakat lalu menyebut patung tersebut sebagai “Si Gale-Gale” yang diambil dari kata Manggale. Inilah bukti bahwa nenek moyang kita sudah dapat membuat robot mekanikal sederhana yang dapat meniru gerakan manusia.
Setiap generasi akan melahirkan sebuah warisan yang akan dinikmati oleh generasi yang akan datang. Tugas kita saat ini adalah terus berupaya untuk mewariskan sesuatu yang baik di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan tetap menjaga kelestarian warisan dari generasi terdahulu.