Dalam keadaan yang bersifat traumatis seperti penculikan, korban tentu akan mengalami tindakan kekerasan; baik fisik, seksual, dan/atau verbal yang akan membuatnya sulit untuk berpikir dengan jernih. Di satu sisi menurut sang penculik, kabur bukanlah suatu pilihan bagi korbannya karena ia pasti akan mati bila melakukannya. Penculik juga mengancam akan membunuh keluarganya bila ia berusaha untuk kabur. Jadi, satu-satunya jalan untuk bertahan hidup adalah dengan mematuhi penculiknya tersebut.
Kemudian seiring berjalannya waktu, kepatuhan mungkin bukanlah satu-satunya hal yang diinginkan oleh si penculik. Hal ini dikarenakan sang penculik juga merasa stress dan perubahan mood sang penculik ini tentunya akan membawa pengaruh buruk bagi korbannya. Jadi, menemukan berbagai hal yang dapat memicu kemarahan sang penculik juga merupakan salah satu cara untuk bertahan hidup. Dengan demikian, korban pun mulai mengetahui seperti apa sifat sang penculik.
Suatu kebaikan kecil yang dilakukan oleh sang penculik, termasuk dengan tidak membunuh korbannya, akan membuat sang penculik tampak seperti seorang pahlawan yang sangat baik bagi sang korban. Pada situasi traumatis dan mengancam nyawa, satu kebaikan kecil atau tidak adanya lagi tindakan kekerasan, akan tampak seperti suatu tanda persahabatan dan korban pun biasanya akan sangat bergantung pada hal tersebut demi bertahan hidup.
Sang penculik pun lama-kelamaan tidak lagi terlihat menakutkan, melainkan seperti sebuah alat untuk bertahan hidup dan melindungi diri dari bahaya. Sang korban pun akhirnya akan mengalami suatu delusi atau pemahaman palsu (untuk mengurangi stress psikologis dan fisik yang ia alami), di mana ia benar-benar mengira bahwa sang penculik adalah temannya, bahwa ia tidak akan membunuhnya, dan bahkan mereka dapat saling membantu untuk dapat keluar dari kekacauan yang telah terjadi.
Jadi, orang-orang lain yang berusaha untuk menyelamatkan korban justru dirasa bukanlah temannya. Sang korban merasa bahwa orang lain tersebut justru akan melukai sang penculik, sehingga mereka justru melindungi orang yang telah menculiknya tersebut.