instagram.com/ taylorswift
Public figure yang bekerja di dunia hiburan harus bersaing secara ketat untuk tetap exist dan "tetap diperhatikan". Untuk itu di era semua informasi menjadi tak terbatas seperti saat ini. Sosial media sangat berperan penting untuk mendongkrak popularitas para public figure tersebut.
Namun tentu semua itu tidak serta merta hanya mendatangkan keuntungan yang positif. Para public figure tersebut harus siap dengan segala risikonya termasuk harus menerima segala komentar dari netizen.
Sebut saja penyanyi ternama Taylor Swift yang mematikan kolom komentar di setiap postingannya saat ini, setelah beberapa waktu lalu ribuan komentar menyebut dia dengan sebutan "snake".Siapa saja bisa merasa trauma jika ribuan orang membully dengan sebutan itu.
Terkadang beberapa dari kita terlalu sibuk di dunia maya karena alasan yang berbeda-beda. Beberapa memilih kehidupan maya karena kehidupan nyatanya tidak seindah yang terlihat di sosial media.
Kita tetap ingin terlihat bahagia di depan kamera walaupun pada kenyataannya sedang terlibat banyak masalah. Atau sebenarnya hanya ingin menghibur diri kita sendiri.
Tetapi pada akhirnya semua itu akan sia-sia jika kita melupakan realitanya. Banyak orang berfoto dengan teman-teman mereka lalu sibuk update sosial media mereka masing-masing.
Beberapa sibuk memotret makanannya tetapi setelah itu tidak dimakan. Sementara yang lainnya sibuk terlihat sempurna tetapi merepotkan orang lain terutama photografer-nya.
Berapa kali kamu lebih memilih meng-update sosial mediamu ketimbang bekerja? Berapa banyak waktu yang kamu lewatkan bersama keluarga atau teman hanya untuk mengecheck sosial mediamu?
Berapa banyak waktu begadangmu demi bermain sosial media? Lalu timbul satu pertanyaan, apakah kamu benar-benar bahagia seperti yang kamu refleksikan di sosial mediamu?