Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Yok Shooting Yok (YouTube.com/Table Two Films)

Sony Indonesia menggelar One Minute Film Competition, sebuah kompetisi pembuatan film pendek berdurasi satu menit sebagai bentuk dukungan untuk perfilman Tanah Air.

Membuat film pendek berdurasi satu menit ternyata merupakan tantangan itu sendiri bagi para kontestan. Namun, tidak ada yang tidak mungkin. Ada cara yang bisa dilakukan sebelum membuat film pendek berdurasi satu menit agar menarik dan ceritanya tetap tersampaikan.

1. Buat frame by frame terlebih dahulu

Winner One Minute Film Competition (dok. Sony Indonesia)

Film pendek berjudul Yok Shooting Yok dari Table Two Films menjadi juara satu dari kompetisi yang diadakan oleh Sony Indonesia. Igi, perwakilan dari tim tersebut, membocorkan kiat-kiatnya membuat film dengan durasi satu menit.

"Kalau semenit ini kita mikirin frame by frame. Kita buat scoring-nya dulu, dari situ kita match durasi dari scoring itu. Take benar-benar yang cuma beberapa detik aja. Jangan sampai buang-buang waktu, karen nanti yang kepake pas diedit cuma beberapa detik aja per scene," katanya saat berbagi pada awak media pada Jumat (8/3/2024).

2. Perhatikan durasi saat proses editing

Runner Up One Minute Film Competition (dok. Sony Indonesia)

Faiz Fathurrohman, juara runner up dengan film pendek berjudul The Endline, juga membagikan pengalamannya. Bukan hal yang mudah, karena mereka sampai beberapa kali mengedit ulang.

"Ada tantangan tersendiri dalam proses editing melihat durasi over dari semenit. Terus saya mikirin, ada waktu saya dan tim merenung dua minggu. Akhirnya kami edit ulang, setelah diedit akhirnya bisa satu menit," ucapnya.

Dari cerita Faiz, harus gigih dalam melakukan editing ulang demi mendapatkan hasil yang sesuai.

3. Pastikan pesan dalam film pendek dapat tersampaikan

Yok Shooting Yok (YouTube.com/Table Two Films)

Tak hanya dari pemenang, Upie Guava, salah satu juri One Minute Film Competition, juga memberikan tipsnya. Baginya, film pendek berdurasi satu menit harus memiliki cerita dan pesan yang sampai ke penonton.

"Kalau saya sih melihatnya gagasan dari filmmakers-nya, dia mau mencapaikan apa, sih. Bagaimana sih filmmakers dengan kemampuannya, skill-nya itu, membuat gagasannya itu tersampaikan ke penonton," kata Upie.

Juri lainnya, Bagoes Tresna, menyebut, pengambilan cerita bisa dilihat dari keadaan sekitar. Hal tersebut akan mempermudah seorang filmmaker membuat sebuah karya.

"Buat sesuatu itu dari kita, dari dekat, sih. Bisa dari jalan-jalan, kita lihat, perhatikan sekitar. Tidak ada alasan untuk tidak berkarya. Kalau dibilang bikin film itu enak, tapi kalau punya pemikiran sesuatu terus gak kalian wujudkan, tandanya itu kalian males," katanya menambahkan.

Fajar Bustomi, juri lainnya, juga mengatakan bahwa jika berhasil membuat film pendek durasi satu menit maka kalian juga ada peluang untuk membuat film panjang.

"Ternyata era sekarang ini satu menit sudah bagus, tinggal tambahin 89 menit bisa jadi film panjang. Artinya kita punya akses yang sama untuk buat film," serunya memberi semangat para pembuat film muda.

Editorial Team