Pada tahun 2012 majalah Time pernah memasukan nama kelompok hacker Anonymous ini sebagai kelompok hacker yang paling berpengaruh di dunia. Hal itu dimungkinkan karena Anonymous kerap menyerang website-website penting yang menandakan keprotesan dan ketidaksetujuan mereka terhadap sesuatu. Salah satu contohnya, pada tahun 2008, mereka melancarkan serangan online besar-besaran pada kelompok agama Scientology karena dianggap mengandung pornografi anak. Contoh lainnya adalah Pada tahun 2009 setelah Pirate Bay terbukti bersalah atas kasus hak cipta, Anonymous melancarkan serangan melawan organisasi International Federation of the Phonographic Industry (IFPI). IFPI sendiri merupakan salah satu organisasi yang sangat menentang keberadaan Pirate Bay. Pada tahun 2012, Anonymous berhasil melumpuhkan situs Departemen Kehakiman AS, FBI, dan Motion Picture Association of America (MPAA). Hal tersebut dikarenakan pihak-pihak tersebut dianggap yang bertanggung jawab atas ditutupnya website Megaupload. Selain itu, mereka juga pernah menyerang situs penting dari negara Israel sebagai aksi protesnya terhadap serangan Israel ke Palestina.
Pada saat revolusi arab (Arab Spring) para peretas Anonymous menggunakan software sederhana guna membebani situs agar trafik berlebih yang akhirnya menghancurkannya situs pemerintahan tersebut. Para peretas juga merilis alamat email dan password pejabat pemerintah Timur Tengah yang melawan Arab Spring ini, termasuk Bahrain, Mesir, Yordania dan Maroko.
Para awal Agustus tahun 2011, Anonymous membobol situs Kementerian Pertahanan Suriah dan memasang gambar bendera pra-Ba’athist yang merupakan simbol gerakan pro-demokrasi yang terjadi di negara itu serta mengirim pesan mendukung pemberontakan Suriah pada presiden Bashar Al-Assad.
Pada Oktober 2011, Anonymous kembali menarik perhatian karena berhasil melumpuhkan 40 situs pornografi anak ilegal. Anggota kelompok ini menemukan cache situs itu pada 14 Oktober lalu saat menyusuri situs rahasia Hidden Wiki.
Saat bersamaan, Anonymous menemukan ratusan situs bawah tanah yang tak tampak di mesin pencari. Para peretas ini khususnya menarget situs berbagi file pedofil Lolita City dan membocorkan 1.589 nama aktif anggotanya ke publik pada 18 Oktober lalu. Dalam kampanye ‘Operation Darknet’, kelompok ini juga menguak sisi gelap internet yang disebut ‘darknet’ yang tak bisa diakses pengguna biasa.