Identik dengan kebersihan dan kesucian, warna putih sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari pakaian sampai dengan awan yang melayang di angkasa, semua berwarna putih.
Memang terlihat bersih di mata, tapi apakah kamu tahu kalau warna kapas ini dianggap warna sial dalam kepercayaan orang China? Kalau belum, yuk, simak 20 fakta menarik dari warna putih berikut ini! Baca sampai habis, ya!
Dilansir Britannica, kata "putih" sebenarnya berasal dari bahasa Proto-Jerman hwitaz dan Inggris Kuno hwit. Hal ini diketahui dari sebuah prosa tentang legenda burung phoenix versi Inggris Kuno dari abad ke-11, Prose Phoenix.
Pada cerita tersebut, tertulis, "His fet syndon blodreade begen twegen and se bile hwit" yang dalam bahasa Indonesia berarti 'Kakinya berdarah merah dan paruhnya putih'. Bisa dilihat bahwa terdapat kata hwit di penghujung kalimat.
Cambridge Dictionary sendiri mengartikan kata "white" sebagai "warna seperti salju, susu, atau tulang". Namun, saat ini kata "white" mengalami perluasan makna sehingga juga dapat merujuk "Kelompok orang berkulit pucat, yang berasal dari atau yang keluarganya berasal dari Eropa".
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "putih" adalah "warna dasar yang serupa dengan warna kapas". Selain itu, kata tersebut juga mengandung makna kiasan, seperti murni, suci, tidak ternoda, ataupun pucat.
Saat dipandang, warna putih tampak begitu bercahaya. Gak heran kalau warna yang satu ini diidentikkan dengan kebersihan maupun kesucian di berbagai budaya, mulai dari budaya Barat hingga kepercayaan Nasrani.
Dari The Fact Site, para paus di Vatikan telah mengenakan pakaian putih sejak tahun 1566 karena melambangkan pengorbanan dan kemurnian. Di samping bermakna keberuntungan, ada pula yang mengaitkan putih dengan tanda keberuntungan dan perjalanan ke akhirat.
Bahkan, bagi orang Mesir kuno, warna putih diidentikkan dengan dewi Isis, dewi penyembuhan dan sihir. Para pendeta di era tersebut kerap memakai linen putih. Bahan tersebut juga sering digunakan untuk membungkus mumi.
Berbeda dengan interpretasi kebanyakan orang, kebudayaan China mengasosiasikan warna putih (白色–bái sè) dengan duka cita, ratapan, dan kehilangan sehingga dianggap sebagai warna sial. Itu sebabnya, kebanyakan orang China mengenakan pakaian putih saat melayat atau menghadiri upacara pemakaman.
Sebaliknya, yang menjadi simbol keberuntungan dalam budaya Tiongkok salah satunya adalah warna merah. Dari China Highlights, warna merah melambangkan api dan telah menjadi warna nasional.
Warna merah mewakili kebahagiaan, keindahan, vitalitas, kesuksesan, dan pastinya keberuntungan. Itu sebabnya, sewaktu perayaan imlek, warna merah membanjiri kawasan pecinan, mulai dari lampion sampai dengan orang-orangnya. Selain saat festival, warna keberuntungan ini juga dikenakan saat acara pernikahan.
Namun, gak cuma Tiongkok, warna putih juga dikaitkan dengan kesedihan di Kamboja yang penduduknya menganut agama Buddha. Menurut Kidadl, selama masa berkabung, keluarga orang yang meninggal akan memakai gaun putih. Dengan mengenakan pakaian seperti itu, mereka percaya bahwa orang yang mereka cintai akan bereinkarnasi.
Putih termasuk warna akromatik. Artinya, putih merupakan warna netral yang mempunyai kecerahan, tapi gak mempunyai rona maupun saturasi. Selain putih, hitam dan abu-abu juga tergolong warna akromatik.
Perlu kamu ketahui pula, warna netral yang satu ini sudah digunakan di bidang seni bahkan sejak Zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua, lho! Merujuk Canva dan The Fact Site, manusia terdahulu menggunakan kalsit putih dan kapur untuk menggambar. Salah satu contohnya adalah lukisan banteng di sebuah gua di Perancis yang berasal dari 18.000 tahun lalu.
Pernah kepikiran gimana cara membuat cat putih? Kelihatannya, mustahil dilakukan. Soalnya, dilansir Color Meanings, gak ada kombinasi warna yang bisa menciptakan cat berwarna putih.
Kebanyakan orang mengira, untuk membuatnya, kamu harus mencampur semua warna pelangi. Padahal, pencampuran itu hanya akan menghasilkan warna abu-abu. Jadi, gimana cara membuat cat putih seperti yang ada di pasaran, ya?
Bukan pakai sulap ataupun sihir, laman Color Meanings menyebutkan bahwa cat putih bisa dibuat dengan mencampurkan pigmen putih dengan resin akrilik atau alkyd. Nah, pigmen putih tersebut biasanya berasal dari seng oksida, kalsium karbonat (kapur), kalsium hidroksida, titanium oksida, ataupun timbal karbonat.
Ngomongin soal timbal, warna putih pada lipstik masih terbuat dari timbal hingga abad ke-20. Padahal, zat tersebut beracun. Alhasil, bahan alternatif yang lebih aman pun mulai digunakan setelahnya.
Lebih lanjut, Color Meanings menjelaskan kalau membuat cat putih ternyata cukup rumit dan berbahaya, lho! Sebab, kalau kurang hati-hati, kamu bisa terpapar oleh material dari pigmen putih yang toksik.
Mulanya, sebagian besar ilmuwan percaya kalau putih merupakan warna dari cahaya. Tentu, ini masuk akal karena cahaya tampak putih di penglihatan. Namun, anggapan tersebut dibantah oleh Isaac Newton.
Fisikawan tersebut mengatakan bahwa cahaya putih sejatinya terdiri atas gelombang cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Hal ini ia buktikan lewat sebuah percobaan yang ia lakukan sekitar tahun 1965.
Dari sebuah cahaya yang menyusup lewat lubang di tirai, Newton mengarahkan sebuah prisma kaca ke cahaya tersebut. Hasilnya, terbentuk pita-pita sejajar berwarna pelangi pada tembok di balik prisma. Percobaan yang ia lakukan ini lantas memunculkan materi Dispersi Cahaya dan Pembiasan Cahaya di pelajaran Fisika.
Tahukah kamu? Warna yang bersifat memantulkan cahaya ini pernah menjadi warna paling modis, lho! Itu terjadi selepas Revolusi Perancis di mana banyak perempuan yang mulai mengenakan pakaian putih.
Just Fun Facts melansir, baju-baju perempuan yang ada pada masa itu terinspirasi dari pakaian khas Yunani Kuno dan Republik Romawi. Meskipun terlihat fashionable, pakaian-pakaian tersebut kurang memberi kehangatan, mengingat cuaca buruk di Perancis Utara pada masa itu.
Masih berhubungan dengan pakaian, Facts Dairy menyebutkan bahwa warna putih pernah menjadi warna universal untuk pakaian dalam dan seprai pada abad 18 dan 19. Karena saking mendominasinya, pada masa itu, akan terlihat aneh kalau memiliki celana dalam dan seprai dengan warna selain putih.
Zaman Barok merupakan salah satu era dalam ilmu seni yang berasal dari Italia. Periode tersebut diperkirakan muncul pada abad ke-17 yang kemudian berkembang pesat mendekati abad 18.
Mirip Zaman Renaisans, Barok juga erat kaitannya dengan lukisan, patung, seni dekoratif, musik, dan arsitekturnya. Bicarain soal arsitektur, selama zaman ini, putih merupakan warna yang paling mendominasi untuk interior bangunan dan gaya arsitektur Rococo, lho!
Hal ini dapat dilihat pada bagian dalam gereja yang dicat dengan warna putih untuk membuat bangunan tampak lebih hidup. Gak cuma itu, dari Facts Dairy, pada Zaman Barok, interior gereja dirancang untuk menunjukkan kekuatan, kemuliaan, serta kekayaan—dan warna putihlah yang mampu merepresentasikan karakteristik tersebut.
Apakah kamu percaya kalau warna bisa menunjukkan karakter tertentu dari orang yang menyukainya? Nah, orang yang menjadikan putih sebagai warna favoritnya dipercaya memiliki karakteristik berikut:
a. Karakter positif
b. Karakter negatif
Meskipun termasuk warna yang tak memiliki rona, terdapat beberapa corak dari warna putih. Warna-warna tersebut dikenal sebagai shades of white.
Nah, dalam dunia desain grafis, setiap warna biasanya memiliki kode. Hal ini supaya mudah menemukannya. Begitu pula dengan shades of white, mereka juga memiliki kode. Lantas, apa kode untuk macam-macam warna putih? Berikut selengkapnya!
Ternyata, warna putih bukan sekadar cat rumah saja, tapi terkandung makna di baliknya, mulai dari simbol keberuntungan hingga duka cita. Dari 20 fakta di atas, mana, nih, yang paling mencengangkan menurutmu?