Malam itu aku bekerja sendiri, tidak seperti biasanya, karena temanku izin sakit. Hari itu aku melayani sudah lebih dari 20 panggilan karena perusahaanku sedang mengalami masalah pada pelayanannya. Mata lelahku tidak tertahankan lagi. Aku sempat memejamkan mata beberapa saat sebelum salah satu line berbunyi.
Saatku angkat, tidak ada suara. Namun, saat aku mau menutupnya, aku mulai mendengar suara jeritan kecil. Aku langsung mendekatkan gagang telepon itu ke kupingku lagi. Lama kelamaan teriakan itu semakin keras, jujur saja, aku panik. Aku mencoba menanyakan apa yang terjadi, suara wanita itu hanya terus berteriak meminta tolong.
Aku kebingungan dan akhirnya menanyai lokasinya. "Di depan gedungmu!" teriaknya sebelum telepon itu mati. Aku kaget dan langsung berlari ke pintu depan. Saat itu, kantor tersisa aku dan dua petugas keamanan yang tidak tahu sedang ke mana. Saat tiba di pintu depan, tidak ada orang sama sekali, sunyi. Namun, aku mendengar suara cairan yang jatuh ke lantai. Saat aku lihat, aku seorang wanita yang digantung dengan dengan kepalanya sudah membiru dan sekujur tubuh yang sudah berdarah.
Sontak aku pun berteriak, kemudian, mata wanita itu menjadi merah menyala. Aku tidak bisa ke mana-mana, sampai akhirnya kakiku lemas dan aku pingsan. Aku dibangunkan oleh kedua petugas keamanan kantorku di sebuah klinik dekat kantor.