film Queer (dok. MUBI/Queer)
Keputusan memilih kamera analog juga berkaitan erat dengan mood atau suasana yang ingin diciptakan sineas untuk filmnya. Misal untuk film period drama, kamera analog bisa jadi pilihan ideal karena mampu menciptakan kesan vintage atau lawas. Selain Nolan, Aki Kaurismaki bisa jadi contoh lain pengguna setia kamera analog yang memang punya alasan dan stance kuat untuk memakai teknologi tersebut.
Film-film Kaurismaki tak pernah punya latar waktu yang benar-benar jelas. Namun, dari sejak debut sampai sekarang, latar tempat dan kostumnya selalu didesain dengan gaya klasik sehingga serasi dengan hasil gambar yang tercipta dari kamera analog. Kamera analog juga cocok untuk penganut sinematografi naturalisme. Kamera analog bisa menangkap cahaya alami dengan lebih baik. Ia sensitif saat kondisi low-light, tetapi tetap terlihat alami saat dapat eksposur cahaya maksimal.
Memang sih, kekurangannya jelas dari segi dana. Mengingat harga kamera analog dan film roll tidak murah. Itu pula yang membuat kamera analog lebih menarik buat sineas yang sudah punya nama besar dan sponsor yang memadai. Pun kamera digital tidak mengurangi estetika dan kualitas film, kok. Buktinya film Nickel Boys (2024) danThe Substance (2024) yang berhasil dapat nominasi Oscar 2025 itu dibuat dengan kamera digital dan sinematografinya tetap memikat.