Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gunung (pexels.com/eberhard grossgasteiger)

Gunung Kemukus terkenal dengan salah satu mitosnya yang melegenda, yakni ritual pesta seks. Bahkan, ritual tersebut sudah ada sejak lama dan konon masih sering dilakukan hingga saat ini.

Usut punya usut, ritual pesta seks tersebut berasal dari tragedi yang menewaskan pangeran dari Majapahit. Penasaran dengan gunung yang terletak di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah ini? Langsung saja simak mitos Gunung Kemukus di bawah ini!

1. Terjadinya peristiwa berdarah

ilustrasi perang (unsplash.com/Birmingham Museums Trust)

Di balik keindahannya yang memukau mata, ternyata Gunung Kemukus menyimpan legenda yang tragis. Di gunung tersebut, bersemayam makam Pangeran Samudra dan Dewi Roro yang dibunuh oleh pasukan Majapahit.

Berdasarkan cerita yang beredar, dulunya Pangeran Samudra merupakan anak dari Raja Majapahit. Suatu ketika, Pangeran Samudra jatuh cinta dengan ibu tirinya yang baru saja dibawa ke kerajaan, yakni Dewi Roro.

Cinta pun bersambut, Dewi Roro ternyata juga memiliki perasaan yang sama dengan anak tirinya. Akhirnya, keduanya pun memutuskan untuk melarikan diri dari Majapahit agar bisa bersatu.

Naasnya, mereka berdua tertangkap basah saat akan berhubungan intim. Mereka pun langsung dibunuh dan dikuburkan di tempat persembunyiannya saat itu, yakni Gunung Kemukus.

2. Ritual pesta seks

ilustrasi pasangan intim (Pexels/Ron Lach)

Nah, dari legenda itulah akhirnya muncul ritual pesta seks. Menurut rumor yang beredar, jika ada peziarah yang melakukan ritual seks di sekitar area Gunung Kemukus, maka ia akan dilimpahi kekayaan.

Dilansir jurnal Rekonstruksi Kisah Pangeran Samudro: di Tengah Mitos Ritual Seks Gunung Kemukus, Sumber Lawang, Sragen, sebelum meninggal, Pangeran Samudra bersabda bahwa siapa saja yang bisa melanjutkan hubungan intim selama tujuh kali atau 35 hari sekali setiap malam Jumat Pon atau Jumat Kliwon, maka akan dikabulkan segala hajatnya.

Hal tersebut dikarenakan saat Pangeran Samudra ingin melakukan hubungan intim dengan Dewi Roro, keduanya langsung dibunuh saat itu juga. Selain itu, ada juga yang mengatakan ritual seks tersebut harus dilakukan dengan orang asing, tidak boleh suami, istri, atau kekasih masing-masing.

3. Pergeseran cerita Pangeran Samudra

suasana mistis di hutan (instagram.com/banyuwangibeautiful)

Dilansir jurnal Rekonstruksi Kisah Pangeran Samudro: di Tengah Mitos Ritual Seks Gunung Kemukus, Sumber Lawang, Sragen, akibat mitos ritual seks tersebut, bisnis prostitusi di wilayah tersebut semakin meningkat. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Sragen mencoba meluruskan mitos Pangeran Samudra dan Dewi Roro.

Dalam jurnal yang ditulis oleh Desti Widiani tersebut, dijelaskan bahwa Pangeran Samudra tidak pernah melakukan perselingkuhan dengan Dewi Roro atau yang juga dikenal Raden Ayu Ontrowulan. Justru pangeran dari Majapahit tersebut merupakan mualaf yang diangkat menjadi murid Sunan Kalijaga.

Diceritakan dalam jurnal tersebut, Pangeran Samudra meninggal karena sakit dan akhirnya dimakamkan di kawasan Gunung Kemukus. Saat, mendengar anak kesayangannya meninggal, Raden Ayu Ontrowulan langsung mendatangi makam Pangeran Samudra.

Sesampainya di sana, Raden Ayu Ontrowulan sangat terpukul dan langsung memeluk pusara anaknya. Beberapa saat kemudian, Raden Ayu Ontrowulan tertidur dan bertemu dengan putranya secara gaib.

Ia mengutarakan kesedihannya karena ditinggalkan sang anak. Kemudian, Pangeran Samudra menyuruh ibunya untuk mandi di sendang yang sekarang dikenal dengan Sendang Ontrowulan. 

Berkat rasa cintanya yang besar kepada sang anak, akhirnya Raden Ayu Ontrowulan berhasil moksa atau terbebas. Hal tersebut dikarenakan jasad ibu tiri Pangeran Samudra tidak ditemukan sampai sekarang.

Nah, itu dia mitos Gunung Kemukus yang terkenal di seluruh masyarakat Indonesia. Masih berminat untuk berkunjung ke Gunung Kemukus?

Editorial Team