Cerita ini bermula pada tahun 2011 lalu saat Julie-Anne O'Neill keluar dari rumah di malam hari menjelang badai besar menyerang di Queensland Utara, Australia. Saat itu, Julie ingin melihat respon kehidupan liar saat badai akan datang. Namun, dia kaget dengan apa yang dilihatnya!
Dengan senter yang terpasang di kepalanya, dia mengambil foto yang dia sebut sebagai salah satu foto terbaik yang pernah dia potret! Dia mendengar suara aneh di dekatnya, suara tersebut asing di telinganya dan melengking dengan keras, sebelum akhirnya dia melihat kejadian langka ini.
Katak pohon hijau yang pernah Australia terbesar yang pernah dia lihat. "Katak itu membuka mulutnya, dan saya pikir 'Ya Tuhan, apa itu!," kata Julie seperti dilansir dari NatGeo.
Di dalam mulut si kodok, seekor ular cokelat kecil masuk perlahan ke dalam hewan amfibi itu. Bahkan, si ular masih panik mencoba keluar dari mulut kodok.
Menurut Julie, dia terbiasa melihat kodok pohon hijau di tempat tinggalnya. Mereka biasanya ditemukan di seluruh Australia, tapi ini adalah pertama kalinya dia melihat satu usaha untuk memakan sesuatu selain serangga. Kodok itu mencoba memakan ular dua kali ukurannya.
Awalnya, dia terpana melihat pemandangan itu, tapi kemudian dia teringat kamera digital yang baru dia beli. Juli mengatakan, dia tidak berusaha menjadi fotografer demi sebuah objek fotografi yang bagus. Sebagai gantinya, dia ingin mendokumentasikan beberapa hal aneh yang dilihatnya di alam liar.
"Saya berpikir ketika menceritakan hal ini kepada teman -teman, mereka akan mengatakan itu semua omong kosong. Jadi saya pikir saya akan mengambil kamera dan memotretnya," ucapnya. Perlu beberapa kali jepretan untuk mendapatkan pandangan jelas tentang ular yang masih menempel di dalam mulut kodok. "Ketika akhirnya saya melepaskan shutter kamera, rasanya seperti kemenangan," tambahnya.
Julie yakin katak itu akan mati, mengingat ada luka tusukan menggores lidah katak itu dan ular yang masih menggeliat-geliat, dia menganggap makanan amfibi yang tidak biasa itu akan menjadi makanannya yang terakhir.
Tapi di pagi hari, katak itu masih di sana. Dia sempat memungutnya, dan menurutnya ukuran katak itu sebesar dua telapak tangannya.