Awalnya disewa pada tahun 1600-an sebagai "Governor and Company of Merchants of London Trading into the East-Indies," EIC akhirnya menjadi perusahaan saham gabungan yang nantinya akan menjadi cikal bakal korporasi modern. Di dalamnya, para bangsawan dan pedagang berinvestasi untuk mendapatkan bagian keuntungan dari transaksi yang dilakukan oleh EIC.
Seperti tercatat dalam buku Speeches and Documents on Indian Policy, fokus awal EIC memang pada perdagangan. Namun ketika Kekaisaran Mughal mulai meredup, EIC mulai aktif untuk merebut wilayah mereka.
Pertama-tama, mereka mengklaim wilayah Bengal, kemudian menggunakan pasukan pribadinya untuk memperluas wilayahnya. Karena berhasil memperoleh banyak wilayah, EIC mulai mengambil tugas administrasi di India, termasuk perpajakan, pendidikan, kantor pos, telegraf, kereta api, dan fungsi peradilan.
Walau wilayah India berada di bawah otoritas Inggris, yang memegang kendali pada saat itu adalah Dewan Direksi EIC yang bertanggung jawab pada pemegang sahamnya. Sayang, di tahun-tahun terakhirnya EIC gagal menghasilkan keuntungan dan mendapatkan tuduhan korupsi dalam pelayanan sipil di India.
Setelahnya, Inggris memindahkan pemerintahan India ke Parlemen Inggris dan langsung mengasimilasi India ke dalam Kekaisaran Inggris pada tahun 1858. EIC sendiri berhenti beroperasi pada tahun 1874.