Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi maling (IDN Times/Mardya Shakti)

Pembunuhan berantai yang tak terungkap bukanlah hal baru. Pembunuhan mengerikan ini seperti lenyap tanpa menyisakan jejak dan menjadi misteri dalam sejarah manusia. Bahkan, pihak berwenang sekali pun sampai saat ini belum bisa menemukan pelaku pembunuhan sebenarnya.

Dilansir Newsweek yang mengutip profesor emeritus kriminologi di Birmingham City University, David Wilson, ia mengungkapkan bahwa meski ada banyak perbaikan dalam dunia hukum selama beberapa dekade, para pembunuh berantai masih bisa lolos dari jerat hukum melalui perencanaan yang matang dan pemilihan target yang baik.

Selain Jack Ripper yang menjadi pembunuh berantai paling populer, masih ada beberapa pembunuh berantai lainnya yang identitasnya belum terungkap hingga kini. Bahkan, ada yang datang dari tahun 2000-an, lho. Simak rangkuman kasus pembunuhan berantai yang belum terungkap seperti yang dilansir berbagai sumber.

1. B1 Butcher

ilustrasi jalan B1 di Namibia (dok. wikidata)

Kalau kamu menganggap bahwa pembunuhan berantai hanya terjadi di tahun 80an atau 90an, tentu kamu salah. Salah satu kasus pembunuhan berantai yang sempat terjadi di abad 21 adalah B1 Butcher. B1 Butcher adalah sebutan dari media bagi pembunuh berantai di Namibia.

Pada tahun 2005-2007, B1 Butcher telah membunuh 5 perempuan muda. Jasad ke-5 korban tersebut ditemukan di dekat Jalan Nasional Namibia B1. Oleh karena itu, media menjuluki pembunuh berantai tersebut dengan sebutan B1 Butcher.

Meski kabarnya pada 2007 pelaku pembunuhan pernah ditemukan, tetapi akhirnya polisi membebaskannya karena kurangnya bukti pada 2010 lalu. Hingga kini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai siapa sebenarnya sosok di balik B1 Butcher.

2. The Danilovsky Maniac

ilustrasi sketsa komposit The Danilovsky Maniac oleh polisi setempat (dok. The Crime Library)

Kasus pembunuhan berantai yang belum terungkap selanjutnya terjadi di tahun 2000an. Kasus satu ini dijuluki Danilovsky Maniac oleh publik. Danilovsky Maniac mendapat julukannya lantaran 3 dari jasad korbannya ditemukan di bangunan terbengkalai di Jalan Danilov.

Kasus Danilovsky Maniac terjadi di Rusia yang telah menewaskan 7 perempuan dan anak-anak. Sebelum dibunuh, korban terlebih dahulu diculik di siang hari, kemudian mayat mereka dibuang dengan cara yang sama.

Saat itu, polisi meyakini bahwa pembunuh dari ke-7 korban tersebut saling berkaitan karena cara pembunuhan dan ada DNA yang sama. Polisi membeberkan bahwa Danilovsky Maniac adalah seorang laki-laki berusia 30-40 tahun dan bertubuh padat.

Meski sudah ada yang membuat sayembara untuk siapapun yang menemukan Danilovsky Maniac, hingga kini belum ada seorang pun yang mampu memberikan informasi jelas terkait identitas asli pelaku.

3. Servant Girl Annihilator

ilustrasi lokasi pembunuhan salah satu korban Servant Girl Annihilator, Mollie Smith (dok. servantgirlmurders)

Pembunuhan yang dilakukan oleh Servant Girl Annihilator alias Austin Axe Murderer kerap dianggap sebagai pembunuh berantai pertama di Amerika. Julukan Servant Girl Annihilator (pembunuh gadis pelayan) adalah julukan yang diberikan oleh penulis O'Henry yang saat itu tinggal di Austin. Pembunuhan berantai ini menewaskan setidaknya 8 korban.

Saat itu, wilayah Austin memiliki banyak keluarga kaya yang mempekerjakan pelayan berkulit hitam. Pelayan-pelayan ini lah yang menjadi target awal pembunuhan. Dilansir Kvue, pada tahun 1884, korban mencapai 4 orang yang terdiri dari perempuan dewasa, gadis muda, dan seorang laki-laki orang Afrika-Amerika. Kemudian pada 1885, pembunuhan yang sama juga terjadi terhadap 2 perempuan yang tinggal di rumah berbeda.

Polisi sempat memberikan dakwaan terhadap kedua suami dari 2 perempuan yang telah dibunuh pada 1885. Namun, banyak pihak yang meragukan kebenaran hal ini. Oleh karena itu, kedua suami tersebut dibebaskan. Hingga saat ini, pelaku asli masih belum ditangkap dan belum diketahui siapa sebenarnya pemilik julukan Servant Girl Annihilator.

4. The Black Doodler

ilustrasi sketsa The Doodler dari departemen kepolisian san Fransisco 1975 (dok. CNN US)

The Black Doodler atau yang dikenal The Doodler adalah pembunuh berantai yang cukup unik. Pasalnya, ia terbiasa membuat sketsa korbannya terlebih dahulu sebelum membunuhnya.

Hal ini juga lah yang membuat dirinya mendapat julukan "The Doodler". Pelaku pembunuhan berantai yang belum terungkap ini telah menewaskan 6 sampai 16 korban di San Fransisco, California pada rentang waktu 1974-1975.

Aksi pembunuhannya diawali dengan mengunjungi klub gay, bar, dan restoran. Beberapa korban ditikam di bagian depan dan belakang, kemudian para korban dipotong dan disayat berulang kali dengan keji. Tak hanya itu saja, ternyata semua korban adalah pria kulit putih.

5. Bible John

ilustrasi Alkitab (pixabay.com/pexels)

Hampir 10 tahun sebelum pembunuhan berantai oleh The Doodler, Bible John pada tahun 1968-1969 telah melakukan pembunuhan berantai terhadap 3 perempuan.

Pembunuh ini dijuluki Bible John lantaran para saksi yang sempat melihat korban sebelum menghilang mengungkapkan bahwa laki-laki yang sebelumnya pergi bersama korban sering mengutip ayat Alkitab. Khotbah Bible John di klub tersebut juga fokus membahas mengenai perzinahan dan bagian lainnya dari Alkitab.

Ketiga perempuan tersebut diketahui dibunuh setelah hadir dalam Barrowlands Ballroom, tempat musik dan dansa, di Glasgow, Skotlandia. Korban diketahui berusia antara 25-32 tahun. Sebelum dibunuh, ketiga perempuan ini meninggalkan tempat tersebut bersama pria tak dikenal, kemudian ketiganya dipukul, diperkosa, hingga akhirnya dibunuh.

Meski terpidana kasus pemerkosaan dan pembunuhan perempuan terjadi di daerah yang sama, seseorang bernama Peter Tobin pernah dicurigai sebagai Bible John asli. Nyatanya, ia tak pernah didakwa atas kasus Bible John.

6. The West Mesa Bone Collector

ilustrasi West Mesa Albuquerque (dok. Wikimedia Commons)

Kembali pada kasus pembunuhan berantai yang terjadi pada abad 21, pembunuhan berantai yang menewaskan 11 perempuan di wilayah Albuquerque, New Mexico ini diyakini terjadi pada 2001-2005. Namun, mayat korban baru ditemukan pada 2009 setelah di kubur di padang pasir. Usia korban diketahui antara 15-32 tahun.

Polisi menyebut ada 2 diduga pelaku, Joseph Blea dan Lorenzo Montoya, yang masih terus diselidiki. Selain itu, kasus ini masih memiliki kekurangan bukti forensik dan saksi. Namun, hingga saat ini keduanya tidak didakwa dan kasus pembunuhan berantai yang dilakukan The West Mesa Bone Collector masih menyisakan misteri.

7. The Alphabet Killer

ilustrasi ketiga korban, Carmen Colon, Wanda Walkowicz, dan Michelle Maenza yang berasal dari selebaran polisi (dok. The Sun)

Meski keji, pembunuhan berantai oleh The Alphabet Killer terbilang cukup unik. Pasalnya, ia membunuh 3 gadis muda dengan inisial nama aliteratif, yakni Carmen Colon, Michelle Maenza, dan Wanda Walkowicz. Oleh karena itu, pembunuhnya dijuluki dengan sebutan The Alphabet Killer.

Pembunuhan ini terjadi pada sekitar tahun 1971-1973 dan memiliki cara pembunuhan yang sama. Diketahui, awalnya korban diperkosa, kemudian tewas dicekik di kawasan Rochester, New York.

Meski pihak berwenang telah menginterogasi beberapa orang diduga The Alphabet Killer, kasus pembunuhan yang sekaligus menjadi kasus kekerasan seksual ini belum menemukan titik terang hingga saat ini.

8. Highway of Tears Murders

ilustrasi tanda peringatan di bagian British Columbia Highway 16 "Highway of Tears" (dok. Wikimedia CC/Izithombe)

Pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Highway of Tears Murders terjadi mulai dari 1989. Pembunuhnya mendapat julukan tersebut lantaran puluhan perempuan hilang di Highway 16.

Jalan di tengah hutan belantara tersebut, tepatnya di British Columbia, Kanada, mendapat julukan "Highway of Tears" atau yang berarti 'jalan raya air mata.' Meski tak diketahui secara pasti, banyak yang mempercayai jumlah korban mencapai lebih dari 30-40 korban jiwa.

Mayoritas korban pembunuhan tersebut adalah warga pribumi. Pasalnya, pada pembunuhan tahun 1989-2006 di tempat ini, 8 dari 9 perempuan muda yang hilang atau dibunuh di sepanjang Highway 16 adalah pribumi.

Meski ada seorang laki-laki yang dicurigai sebagai Highway of Tears Murders, pada akhirnya ia tidak pernah didakwa karena tak ada bukti yang jelas menunjukkan bahwa ialah pelakunya. Sementara itu, diketahui laki-laki tersebut telah meninggal.

9. The Rainbow Maniac

ilustrasi Rainbow Maniac (pexels.com/Magda Ehlers)

The Rainbow Maniac merupakan pembunuh berantai yang korbannya adalah kaum gay atau homoseksual. Pada tahun 2007 dan 2008, The Rainbow Maniac membunuh 16 laki-laki gay di Carapicuiba, Brazil.

Dilansir The Sydney Morning Herald, pada 2007-2008, korban pembunuhan ini adalah laki-laki berusia 20-40 tahun. Pada rentang waktu Juli 2007 hingga Agustus 2008, telah ditemukan 13 orang homoseksual yang tewas di Taman Paturis.

Selain itu, nama The Rainbow Maniac adalah pemberian dari 15 orang detektif kasus ini. Julukan tersebut dipilih lantaran mengacu pada logo multi-warna yang diaopsi oleh komunitas gay dan lesbian di seluruh dunia.

Pada investigasi awal, detektif menemukan seorang laki-laki yang menemukan tiga mayat sekaligus yang sering datang ke taman tersebut. Namun, tes residu tembakan menunjukkan hasil negatif. Selanjutnya, laki-laki tersebut diberi nama samaran, yakni Leonardo oleh Folha de S Paulo. Ialah yang menjadi penghubung antara petugas dan komunitas gay tersebut.

10. The Axeman of New Orleans

ilustrasi The Axeman (dok. Criminal Minds Wiki)

The Axeman of New Orleans adalah pembunuh berantai pada sekitar 1917 dan 1919. Namun, ada beberapa pihak yang mengklaim bahwa ia sudah aktif melancarkan aksinya mulai dari 1910. The Axeman of New Orleans adalah pembunuh yang memiliki target para imigran Italia. Sesuai namanya, Axeman, ia membunuh para korbannya menggunakan kapak.

Diketahui aksi kejinya ini menyebabkan sebanyak 6 orang tewas dan 12 orang diserang. The Axeman aktif pada malam hari. Ada rumor yang beredar bahwa The Axeman akan mengampuni rumah yang memainkan musik jazz. Kabar ini diketahui setelah The Axeman mengirim surat ke surat kabar setempat.

Namun, kebenaran ini belum dapat dikonfirmasi. Tak lama setelah informasi tersebut beredar luas, The Axeman diketahui menghilang. Hingga akhirnya, kasus pembunuhan ini berakhir menjadi kasus pembunuhan berantai yang belum terungkap, bahkan hingga seabad berlalu.

11. The Colonial Parkway Killer

ilustrasi Colonial Parkway (dok.Wikimedia Commons)

The Colonial Parkway Killer adalah pembunuh berantai yang telah menewaskan 8 orang pada rentang waktu tahun 1986-1989. Target dari pembunuhan ini adalah pasangan di Virginia, tepatnya di sepanjang Colonial Parkway.

Berbeda dari kasus The Alphabet Killer, pada kasus The Colonial Parkway Killer diketahui tidak ditemukan tanda kekerasan seksual maupun perampokan. Seperti pada kasus sebelumnya, identitas pembunuh asli tak diketahui secara pasti.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa The Colonial Parkway Killer merupakan seorang polisi atau menyamar sebagai polisi. Meski begitu, hingga kini identitas asli The Colonial Parkway tak pernah diketahui.

Seperti yang dilansir Wavy.com, hingga tahun 2023, tak banyak yang diketahui tentang kasus The Colonial Parkway Killer, pembunuh Keith Call pada 1988.

12. The Tyumen Maniac

ilustrasi diduga The Tyumen Maniac yang ada di selebaran Russian Federal Police (dok. Toronto SUN/Russian Federal Police)

The Tyumen Maniac adalah pembunuh berantai lain yang juga menewaskan korbannya di Rusia. Setidaknya ada 9 anak yang dibunuh olehnya sejak 1997.

Dilansir berbagai sumber, korban The Tyumen Maniac adalah anak-anak yang memiliki mata juling ataupun permasalahan mata lainnya. Meski begitu, sampai saat ini belum diketahui pasti motif sebenarnya dari sosok The Tyumen Maniac.

Itulah berbagai kasus pembunuhan berantai yang belum terungkap yang tega menewaskan banyak nyawa manusia. Meski sudah bertahun-tahun terjadi, semoga polisi setempat bisa segera menemukan identitas asli pembunuh berantai tersebut, ya!

Penulis: Fanny Haristianti

Editorial Team