Salah satu pasar yang terletak di Jakarta Selatan ini, Pada zaman Belanda merupakan tempat perbudakan yang di datangkan dari Manggarai, NTT pada abad ke-17. Jaringan perbudakan ini berkaitan dengan Menteng Buurt, tempat orang Belanda mencari asisten rumah tangga.
Pada saat itu budak menjadi alat salah satu pengukur status sosial, Semakin banyak budak maka semakin tinggi pula status sosial orang tersebut. Umumnya para budak diambil secara paksa di daerah-daerah yang di kuasai VOC. Lalu, perbudakan tersebut di manfaatkan para pemilik kebun untuk mengelola tanah-tanah partikelir.
Saat praktik perbudakan sepi, aktivitas pasar ini tetap ramai. Namun, yang diperdagangkan bukan budak melainkan rumput sehingga pasar ini di namakan Pasar Rumput.
Itulah bangunan pasar yang kita kenal saat ini yang merupakan warisan peninggalan Belanda dan pasti ada jejak sejarah pemerintah Belanda di gedung tersebut. Namun, kini pasar-pasar tersebut telah berkembang pesat dan bahkan sudah menjadi pusat perekonomian di Jakarta.