Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Meme kocak ditampar fakta (dok.pribadi/Sofi Nurhidayah)
Meme kocak ditampar fakta (dok.pribadi/Sofi Nurhidayah)

Kadang tanpa sadar, kita melakukan hal-hal yang sebenarnya gak baik buat diri sendiri. Tapi karena sudah dijalani terus-menerus, lama-lama jadi kebiasaan. Gak kerasa lagi mana yang sehat, mana yang sebenarnya nyakitin. Bisa soal hubungan yang gak jelas, bisa juga soal hidup yang lain. Semua terasa biasa saja, sampai suatu hari ada fakta kecil yang nyentil. Entah dari obrolan, tulisan, atau bahkan meme. Rasanya kayak ditampar, tapi gak ada yang nyentuh.

Meme-meme ini contohnya. Dari luar kelihatan kocak, tapi kalau benar-benar dibaca, rasanya kayak ditampar fakta. Tentang kerja, rutinitas, perasaan, sampai capek yang gak bisa dijelaskan. Sederhana, tapi bikin mental kena!

1. Gak apa-apa nangis, kok. Yang penting jangan sambil update story biar dikasih perhatian. Hehe

Meme kocak ditampar fakta (x.com/masukkampus)

2. Bukan salah siapa-siapa, sih. Cuma ekspektasimu aja yang udah ngelaju, padahal dia masih mikir mau belok ke mana

Meme kocak ditampar fakta (x.com/monmonicagraysh)

3. Dulu sempat punya rencana bareng, sekarang bahkan buat saling sapa aja canggung. Gitu, ya, hidup

Meme kocak ditampar fakta (x.com/Eveadr_)

4. Dibungkus romantis, padahal ujung-ujungnya nyakitin. Udah, ah, cukup sama yang setengah-setengah

Meme kocak ditampar fakta (x.com/ohmydull)

5. Mau kerja biar dapet pengalaman, tapi gak diterima karena gak ada pengalaman. Muter terus di situ

Meme kocak ditampar fakta (dok.pribadi/Sofi Nurhidayah)

6. Dia iseng, kamu baper. Dia balik scroll, kamu masih nungguin chat terakhir dibalas. Kasihan banget, deh

Meme kocak ditampar fakta (dok.pribadi/Sofi Nurhidayah)

7. Gaji masuk, tapi energi hilang. Tidur cukup, tapi tetap capek pas bangun. Mungkin yang capek bukan cuma badan, tapi pikirannya juga

Meme kocak ditampar fakta (dok.pribadi/Sofi Nurhidayah)

Hidup memang suka gitu, ya. Harus dijalani dulu, ditahan dulu, sampai lelahnya numpuk. Kadang kita gak sadar capeknya di mana, karena terlalu sibuk pura-pura kuat. Baru nanti di tengah jalan, ada satu hal kecil yang nyadarin. Bisa dari mana saja, dan biasanya datang pas lagi gak siap. Di situ, baru kerasa pedihnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team