Pikiran anak kecil itu ibarat kertas putih yang kosong dan siap dicoret-coret. Segala hal yang ditangkap oleh inderanya akan disimpulkan secara sederhana tanpa berpikir lebih dalam.
Namun, seiring bertambahnya usia serta wawasan yang kamu dapatkan, tentunya kamu sudah bisa mengetahui penjelasan ilmiah tentang hal tersebut.
Karena suaranya hampir mirip dengan barang di rumah yang jatuh, kamu mengira bahwa geluduk itu adalah bunyi benda yang jatuh dari langit lalu menghantam bumi.
Saking kerasnya, kamu berpikiran jika benda tersebut pasti berukuran sangat besar dan ketika mendarat, benda tersebut hancur berkeping-keping sehingga tidak dapat ditemukan. Gak heran waktu kecil sering kali kita takut kalau dengar suara geluduk.
Karena keseringan menonton sinetron yang menampilkan adegan kejahatan misalnya penculikan menggunakan mobil Jeep atau Hartop, kamu langsung menyimpulkan bahwa tanda-tanda seorang penjahat adalah memakai mobil tersebut.
Tentunya kamu akan selalu berhati-hati waktu kecil sewaktu bertemu dengan orang yang mengendari kendaraan jenis ini.
Yang namanya tisu ya, tetap tisu, entah itu tisu khusus galon atau tisu makan, tetap aja diembat untuk mengelap muka. Padahal kulit muka adalah bagian wajah yang sensitif dan perlu perlakuan khusus, istilahnya gak boleh dikasarin.
Hayo, siapa dulu yang begini?
Sebenarnya mindset ini terbentuk karna adanya candaan dari orang lain bahwa jika kamu menelan biji buah, maka akan tumbuh di perut mungilmu. Tentunya kamu langsung percaya dan selalu berhati-hati ketika memakan buah yang mengandung biji.
Apalagi jika kamu pernah menonton kartun yang memperlihatkan adegan manusia pohon, kamu segera mengambil kesimpulan jika "candaan" tersebut benar adanya.
Berhubung iklan mi instan sangat menggiurkan seperti tatanan mi yang rapi, dilengkapi dengan daging dan sayur, kamu berharap jika mi buatan kamu sendiri akan sama persis dengan yang ada di iklan tersebut.
Namun, terkadang hasilnya tidak seperti yang kamu harapkan dan menganggap iklan tersebut bohong. Lagipula siapa juga, sih yang gak mau kalau hasil yang didapatkan sesuai dengan iklannya?
Adegan-adegan dalam film atau sinetron tersebut kelihatan sangat nyata dan tanpa rekayasa, seringkali kamu bertanya-tanya cara membuat film tersebut dengan "sempurna". Apalagi jika film tersebut mengadopsi teknologi canggih seperti film Terminator, kamu beranggapan jika robot pemusnah tersebut benar-benar ada.
Nah, jika film yang kamu tonton bergenre horror, kamu semakin percaya tentang kehadiran mahluk gaib yang bisa saja dengan mudahnya membunuh manusia.
Entah apa alasannya, yang pasti kamu pernah mempercayai hal ini. Bahkan, kamu enggan bermain dengan teman yang berbeda jenis kelamin dengan alasan nanti hamil.
Walaupun pada saat itu kamu belum mengerti tentang apa itu "hamil", kamu tetap saja mempercayai mitos konyol tersebut dan "mewariskannya" kepada teman-temanmu yang lain.
Berhubung penggunaan kata "mimpi" dan "basah" yang udah familiar bagi kamu waktu kecil, kamu mengira jika mimpi basah merupakan akibat dari ngompol atau disiram air oleh emak gara-gara lambat bangun pagi.
Ketika hal tersebut terjadi, dengan polosnya kamu bercerita jika seringkali mengalami mimpi basah di usiamu yang masih 6 tahun.
Anggapan ini muncul karna orang dewasa akan selalu memberitahumu mana yang pantas dilakukan dan mana yang pantas dilakukan. Dengan penuh rasa bangga, kamu semakin berambisi agar sesegera mungkin dapat menjadi orang dewasa.
Nyatanya?
Karena bentuk fisiknya yang mempunyai kemiripan, seringkali kamu mengira jika singa merupakan bentuk dari kucing jika sudah dewasa. Oleh karena itu, terkadang kamu takut jika suatu hari nanti kucing kesayanganmu berubah menjadi singa dan malah menyerang dan memakanmu.
Nah, kamu masih ingat gak pemikiran kamu waktu kecil yang menggambarkan betapa polosnya dirimu? Jika kamu mempunyai pemikiran "polos" yang lain, yuk share di kolom komentar.