Berjaya di Era 90an, Kini 5 Klub Sepak Bola Ini Tinggal Nama

Dekade 90an menandai periode baru kancah sepak bola nasional. Ya, pada tahun 1994 Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggabungkan dua kompetisi, Galatama dan Perserikatan, menjadi format baru kompetisi Liga Indonesia (Ligina).
Dalam perjalanannya, sejumlah klub mengalami pasang surut ketika Ligina berlangsung, mulai bernama Divisi Utama, Liga Super Indonesia, sampai Liga 1 saat ini. Bahkan, di antara klub – klub yang pernah menjadi favorit sejak era sebelum Ligina, kini ada yang tinggal nama. Ingatkah kamu dengan nama-nama ini?
1. Mastrans Bandung Raya (MBR)
Klub yang berasal dari Kota Kembang ini merupakan jebolan kompetisi Galatama tersukses di periode awal Ligina. Betapa tidak, tim yang didirikan pada 17 Juni 1987 tersebut langsung menebar pesona dalam tiga tahun berturut-turut sejak berlangsungnya Ligina.
Pada kompetisi 1994/1995, pemain andalan MBR, Peri Sandria, dinobatkan sebagai top scorer. Tak puas hanya menempatkan pemainnya sebagai pencetak gol terbanyak, setahun berselang tim ini menggondol juara kompetisi 1995/1996. Di tahun tersebut, gelar top scorer masih dipertahankan tim ini melalui pemain asingnya, Dejan Gluscevic.
Selanjutnya, pada kompetisi 1996/1997 MBR harus puas menyabet peringkat ke-2 setelah di final kalah dari Persebaya Surabaya. Capaian tersebut sekaligus menjadi kenangan manis terakhir klub ini. MBR resmi bubar pada tahun 1997 akibat krisis keuangan. Cukup tragis bukan?