Legendaris, Inilah 10 Penampilan Terbaik Live Aid Tahun 1985

Walaupun jatah manggung Phil Collins di Wembley harus dibagi dua dengan Sting, nyatanya ia masih mampu menampilkan lagu andalannya, In The Air Tonight, dengan sangat apik. Mantan drumer Genesis ini turut berduet dengan Sting di lagu Long Long Way Wo Go dan Every Breath You Take. Namun tetap saja penampilan solonya dengan piano di Stadiun JFK berhasil membuat para penonton Live Aid saat itu bergemuruh tidak karuan.

Tampil setelah Queen tidak membuat David Bowie tertutup bayangan penampilan dari Freddie Mercury dkk. Membawakan empat lagu pilihan termasuk dua lagu andalannya, Modern Love dan Heroes, David Bowie bernyanyi dengan elegan di depan 70 ribu penonton. Selama 19 menit di panggung, Bowie menutup penampilannya dengan Heroes, menjadikannya salah satu penampilan terbaik di Live Aid.

The Who yang tampil setelah David Bowie tentu tidak mau kalah dengan sang Ziggy Stardust. Semua personil yang naik ke atas panggung lengkap, minus Keith Moon yang meninggal 5 tahun lalu. Roger Daltrey langsung menyapa para penonton dan membawakan tembang andalan mereka, My Generation, disusul dengan Pinball Wizard. Penonton semakin bersorak ketika alunan gitar Pete Townshend membuka lagu Love, Reign O'er Me. Ditutup dengan Won't Get Fooled Again, The Who menjadi salah satu band dengan penampilan paling energik di Live Aid.

Elton John menampilkan enam lagu saat konder Live Aid, namun dua lagunya dinyanyikan secara duet bersama Kiki Dee dan George Michael. Di awal penampilan Elton membawakan I'm Still Standing dan Bennie and the Jets disusul lagu andalannya, Rocket Man. Setelah Don't Go Breaking My Heart, Elton John memperkenalkan teman duetnya, George Michael. Mereka pun membawakan Don't Let the Sun Go Down On Me dengan suara riuh renda para penonton sepanjang lagu. Elton mengakhiri penampilannya dengan Can I Get a Witness dan mendapat tepuk tangan para penonton di Stadium Wembley.

Sang Ratu Pop, Madonna, turut meramaikan konser amal ini. Tampil di JFK Stadium, Madonna muncul dengan anggun namun energik saat membawakan lagu Holiday dan Into The Groove. Bisa dibilang konser Live Aid adalah momentum para musikus untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Seperti U2 yang menjadi band papan atas setelah tampil di konser ini, kepopuleran Madonna juga meningkat secara pesat setelah konser Live Aid.

Membawakan tiga lagu andalannya, Black Sabbath rupanya berhasil mengubah lautan penonton di JFK lompat-lompat tidak karuan. Membuka penampilan dengan tembang Children of Grave, dilanjutkan dengan Iron Man, Ozzy dengan penampilan esentriknya menyebarkan nuansa metal ke penjuru stadium. Sebelum menutup penampilan dengan lagu andalan mereka, Paranoid, penonton sudah berteriak saat Black Sabbath dan Ozzy diperkenalkan. Saat tirai dibuka dan Ozzy melepas mantelnya, penonton semakin bergemuruh, ditambah dengan teriakan Ozzy yang khas menambah pecahnya penampilan mereka.

Jika Black Sabbath berhasil menyihir penonton di Stadium JFK menjadi lautan metalhead, maka Beach Boys berhasil membuat mereka kembali ke zaman surf-rock. Membuka penampilan dengan California Girls dan Help Me, Rhonda dilanjut dengan Wouldn't It Be Nice, Beach Boys kemudian membawakan lagu ikonik mereka, Good Vibrations. Penampilan Carl Wilson yang stunning sekaligus bernuansa psychedelic, membuat Good Vibrations sebagai lagu terbaik mereka di panggung itu. Mereka pun menutup penampilan mereka dengan Surfin' U.S.A.

Tidak ingin kalah dengan teman-temannya, Eric Clapton turut memeriahkan konser amal ini. Mantan gitaris Cream ini membuka penampilannya dengan lagu White Room, dengan Phil Collins sebagai drumer. Setelah membawakan She's Waiting, Slowhand kembali menunjukkan kebolehannya dalam lagu Layla, dan membuat para penonton kembali bergemuruh.

Walau sedang sibuk, Paul menyempatkan mengikuti konser Live Aid di Wembley. Tampil sebagai bintang penutup, Paul sempat mengalami gangguan audio di dua verse Let It Be. Teknisi peralatan menyelesaikan masalah, diikuti dengan David Bowie, Alison Moyet, Pete Townshend, dan Bob Geldof yang bergabung dengan Paul McCartney di atas panggung, membuat para penonton yang antusias semakin bergemuruh dengan tampilnya mantan personil The Beatles tersebut.

Bicara tentang Live Aid tentu tidak dapat dipisahkan dengan Freddie Mercury dan Queen. Panggung tersebut seolah-olah diciptakan hanya untuknya seorang. Freddie tahu jika konser ini adalah kompetisi yang mengundang para bintang ternama, dan ia tidak hanya ingin ambil bagian sebagai penampil yang biasa-biasa saja. Penampilan Queen pun menjadi legenda, menasbihkan mereka sebagai band rock dengan penampilan live terbaik sepanjang masa.

Queen yang berlatih paling lama dibanding band lainnya, dapat jatah tampil di awal konser. Bohemian Rhapsody dimainkan hanya sampai bagian gitar solo, kemudian dilanjut dengan Radio Gaga yang membuat semua penonton bernyanyi bersama mengikuti arahan Freddie. Hammer to Fall dan Crazy Little Thing Called Love selanjutnya dibawakan Queen dengan gaya rock and roll. Di dua lagu terakhir, We Will Rock You dan We Are The Champions, penonton lagi-lagi diajak bertepuk tangan, berjingkrak-jingkak, dan tentu saja menyanyi bersama.

Queen sempat isitrahat, lalu membawakan lagu terakhir pada pukul 9 malam. Freddie dan Brian melantunkan lagu Is This the World We Created…? dalam versi akustik. Lagu ini seolah-olah diciptakan untuk menggambarkan keadaan Etiopia saat itu, walau Freddie sendiri tidak tahu menahu soal hal itu. Penampilan Freddie menjadi contoh bagaimana seorang frontman seharusnya tampil di sebuah panggung besar, dengan menjadikan panggung tersebut sebagai dunianya selama penampilan berlangsung.

Berikut 10 penampilan terbaik di Live Aid. Favoritmu yang mana?