Di akhir postingan maaf tersebut, Afi meminta tolong agar pihak-pihak yang selama ini sering merundung dan mengintimidasinya untuk berhenti. Begitu putus asanya Afi sampai meminta diizinkan hidup damai paling tidak selama Ramadan agar bisa fokus beribadah dengan tenang. Kolom komentar postingan ini dimatikan sehingga tidak ada respon pembaca yang bisa masuk di sana. Namun berbagai akun populer di Instagram ramai memperbincangan tentang permintaan maaf ini dengan tanggapann beragam.
Sebenarnya masalah plagiasi konten inspiratif seperti ini bukan kasus langka. Baru-baru ini ada seorang kepala sekolah di Bantul yang mengirimkan surat himbauan inspiratif kepada para orang tua murid. Surat tersebut mendapat respon positif oleh banyak orang, meskipun akhirnya diketahui bahwa tulisan sang kepala sekolah hanya saduran dari surat seorang kepala sekolah di Singapura. Berbeda dengan reaksi yang didapat Afi, tanggapan mayoritas netizen masih lebih positif dan mengedepankan niat mulia sang kepala sekolah.