Apa Benar Tren Tarian THR Berasal dari Yahudi?

Tradisi bagi-bagi THR masih terus lestari dari generasi ke generasi setiap Lebaran. Seiring berkembangnya media sosial, cara pemberian THR di kalangan keluarga jadi lebih beragam, salah satunya lewat berbagai challenge.
Salah satu yang lagi jadi tren pada Lebaran tahun ini adalah challenge tarian THR. Namun, ada reaksi pro kontra mengenai tarian bagi-bagi THR tersebut sampai akhirnya viral isu yang menyebut tarian itu asalnya dari Yahudi. Benarkah?
1. Tarian bagi-bagi THR aslinya dari Finlandia dan Amerika, bukan Yahudi
Setelah diusut, koreografi gerakan THR yang lagi viral bukan berasal dari bangsa Yahudi melainkan dari Finlandia. Tarian rakyat itu dikenal dengan nama Letkajenkka.
Pada era 50-an, tarian ini semakin tenar di berbagai media di luar negeri, termasuk televisi Jerman. Gerakan melompat-lompat ini bisa dipadukan dengan berbagai musik. Dilansir Billboard, pada kala itu biasanya tarian ini diiringi lagu "Letkiss" karya Rauno Lehtinen.
Dilansir Time, dance serupa juga viral di Amerika Serikat pada era yang sama. Namun, di sana tarian ini disebut sebagai Bunny Hop dance. Bunny Hop tercipta di Balboa High School, San Francisco pada 1952. Koreografi ini makin populer setelah sering ditayangkan di The Ray Anthony Show dan diiringi musik jazz dari band di program tv tersebut.
2. Dikenal sebagai Penguin Dance di daerah Balkan seperti Albania dan Romania
Versi yang sekarang viral, sebenarnya juga sudah lama dikenal di negara-negara Eropa Tenggara alias Balkan, seperti Albania dan Romania. Dalam pesta pernikahan mereka, tarian melompat yang dipadukan dengan gerakan khas penguin ini sering dipertunjukkan.
Menurut media Romania, Ring, lagu yang dipakai sudah bukan musik Finlandia seperti "Letkiss." Melainkan musik khas negara Balkan berjudul "Dansul Pinguinului" yang artinya tarian penguin. Tak heran bila koreografi tersebut pun identik dengan julukan penguin dance.
3. Viral di Arab pada 2024 hingga jadi tren di Indonesia selama Lebaran 2025
Sebelum mencapai Indonesia, demam dance ini sudah terlebih dahulu jadi tren di Arab Saudi sejak 2024. Menurut Al Arabiya News, tren dance ini berpotensi menyaingi kepopuleran tren dance Harlem Shake dan Gangnam Style. Di Arab, lagu pengiringnya yang khas dan sedikit mirip nuansa Timur Tengah, disebut dengan "Raqsat al-batriq" yang juga berarti penguin dance.
Tren tarian ini akhirnya mencapai Indonesia selama Lebaran 2025. Penguin dance banyak dipakai oleh warganet untuk membuat nuansa bagi-bagi THR lebih seru.
Cara berjogetnya pun kurang lebih sama, menggoyangkan kaki kanan dan kiri sebanyak dua kali, lalu lompat ke depan, ke belakang, dan diakhiri lompatan ke depan sebanyak dua kali mengikuti irama musik.
Karena viral di banyak belahan dunia, tak heran bila komunitas Yahudi juga pernah menarikan dance ini. Tapi sudah terjawab ya, kalau gerakan tersebut tidak berasal dari Yahudi atau Israel.