Baterai lithium-ion dapat meledak atau terbakar jika mengalami kerusakan fisik, pengisian daya yang berlebihan, atau terkena panas yang ekstrem. Ketika baterai meledak, reaksi kimia di dalamnya bisa menghasilkan panas yang cukup untuk menyebabkan kebakaran. Ketika baterai lithium-ion terbakar, mereka bisa mengeluarkan gas beracun, seperti hidrogen fluorida, yang sangat berbahaya jika terhirup. Gas ini dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan organ pernapasan.
Kerusakan internal pada baterai, seperti korsleting, tidak selalu tampak dari luar. Baterai yang rusak dapat mengalami pemanasan berlebih dan memicu kebakaran tanpa peringatan.
Baterai lithium-ion harus disimpan dan digunakan sesuai dengan pedoman pabrikannya. Misalnya, baterai ini tidak boleh disimpan dalam kondisi suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas, karena ini bisa merusak baterai dan meningkatkan risiko kebakaran.
Jika dibuang sembarangan, baterai lithium-ion dapat mencemari lingkungan karena mengandung bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu, baterai ini harus didaur ulang dengan benar untuk mencegah kerusakan lingkungan.