Menggali lebih dalam, Gendang Beleq ini terbagi dalam beberapa varian. Ada gendang mama (laki-laki), gendang nine (perempuan), dan gendang kodeq (gendang kecil). Gendang mama dan nine ini berfungsi sebagai pembawa dinamika. Membentuk orkestra unik, parade Gendang Beleq pun biasanya dimainkan oleh 13 hingga 17 orang.
“Gendang Beleq ini sebenarnya sangat disakralkan oleh Suku Sasak. Ada banyak nilai yang dimiliki oleh Gendnag Beleq ini. Beberapa di antaranya, keindahan, kebijaksanaan, hingga nilai kepahlawanan. Dalam masanya, Gendang Beleq ini terus mengalami perkembangan,” tutur Larasati lagi.
Pertunjukan Gendang Beleq awalnya untuk memberikan support bagi parajurit menuju medan perang. Seiring waktu, kini Gendang Beleq digunakan untuk memeriahkan acara penting. Ada acara adat, media penyambutan tamu, festival budaya, pernikahan, hingga khitanan.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengungkapkan, Gendang Beleq akan semakin menyegarkan CFD Jakarta.
“Moment terbaik selalu diberikan oleh Mandalika. Kini Gendang Beleq dihadirkan di CFD Jakarta dan ini tentu semakin menyegarkan. Sebab, pertunjukan Gendang Beleq ini selalu menarik. Kehadirannya di CFD Jakarta menjadi tanda betapa kayanya budaya di NTB. Destinasi ini harus menjadi prioritas liburan. Alam dan budaya di sana sangat bagus. Aksesibilitas mudah, lalu amenitasnya terbaik,” tutup Menteri yang sukses membawa Kemenpar No. 1 dan jadi #TheBestMinistryTourism2018 se-Asia Pasifik di Bangkok.