Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi pengguna TikTok (dok. unsplash.com/@solenfeyissa)

Setelah tumbuh subur sebagai social commerce, berita tentang pemisahan social media dan e-commerce TikTok semakin mendapatkan sorotan dalam beberapa pekan belakangan.

Hal ini bermula dari beberapa pejabat seperti Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan pemisahan social media dan e-commerce harus dilakukan karena dinilai bisa mematikan UMKM, memonopoli harga, dan menyuburkan praktik dagang barang ilegal.

Wacana ini pun justru mendapatkan respon berbeda dari UMKM. Alih-alih mendapat dukungan, wacana ini justru banyak ditentang oleh pelaku UMKM. Bahkan belakangan muncul tagar #KamiUMKMdiTikTok yang berisi curhatan para pelaku UMKM terhadap wacana tersebut.

1. Banyak public figure yang ikut menyuarakan

Ernest Prakasa menyuarakan wacana pemisahan social commerce TikTok (dok. Istimewa)

Wacana pemisahan social media dan e-commerce mendapatkan reaksi beragam. Bahkan deretan nama-nama public figure seperti dr. Richard Lee, Alice Norin, Arie Kriting, hingga Ernest Prakasa ikut menyuarakan opininya.

Hingga belakangan, ratusan pelaku UMKM di TikTok juga ikut menyuarakan aspirasi yang sama di kanal #KamiUMKMdiTikTok setelah mantan atlet renang Indonesia yang kini menekuni usaha, Richard Sam Bera angkat bersuara di Instagram tentang dukungannya untuk tidak memisahkan social commerce seperti TikTok.

Semuanya memiliki tone yang sama bahwa semestinya pemerintah tidak langsung menutup atau memisahkan TikTok Shop tetapi membuat peraturan yang lebih komprehensif dari hulu ke hilir untuk e-commerce secara keseluruhan dan barang impor yang masuk ke Indonesia.

2. Pemerintah semakin menunjukkan keseriusannya

Editorial Team

Tonton lebih seru di