ilustrasi mata (pexels.com/@ganajp)
Setelah jahitannya dilepas, Zhang melihat ada koneksi seperti benang antara bola matanya dan sudut mata tersebut. Dokter bedah sekaligus direktur rumah sakit, Wang, meyakinkan bahwa hal itu bukan masalah serius dan menawarkan operasi lain untuk memisahkannya.
Namun, kondisinya memburuk, dan matanya menjadi meradang.
Jaringan tersebut kembali menyatu seminggu kemudian, yang sangat membatasi pergerakan mata kirinya, dan ia terus mengalami penglihatan kabur.
Zhang sekarang harus mengandalkan tetes mata dan hanya bisa menggerakkan matanya dengan memutar kepalanya.
Dia mencoba bernegosiasi dengan klinik agar membayar operasi perbaikan di rumah sakit yang lebih besar di Shanghai, tetapi klinik tersebut bersikeras bahwa masalah tersebut bisa diselesaikan di tempat dengan biaya yang lebih rendah.
Zhang menyampaikan kepada Wang bahwa dirinya tidak bisa terus bertahan dalam kondisi tersebut, tetapi Wang bersikeras bahwa itu hanyalah operasi sederhana yang bisa dilakukan di Weifang dengan biaya sekitar 1.000-2.000 yuan atau sekitar Rp4,5 juta. Wang mengatakan, "Jika kamu merasa tidak nyaman, silakan lakukan. Jika tidak, biarkan saja seperti itu."
Zhang juga meminta pengembalian uang sebesar 30.000 yuan, tetapi Wang mengatakan jumlah tersebut terlalu besar dan hanya menawarkan 10.000 yuan, yang bahkan tidak cukup untuk menutupi biaya perjalanannya ke Shanghai. Selain itu, Wang terus menunda pembayaran, dan hingga kini sudah dua tahun berlalu.
Zhang mengungkapkan bahwa kesehatan mentalnya juga terganggu akibat stres. Dia mengalami depresi dan rambut rontok yang parah.
Klinik kecantikan medis Weifang menolak untuk berkomentar mengenai situasi tersebut, menurut Sohu Video.
Kasus Zhang dan foto-fotonya pasca-operasi membuat banyak orang di media sosial China merasa ketakutan.
"Saya bisa merasakan sakitnya hanya dengan membaca ini," kata salah satu netizen.