Foto "garis Nazca" berbentuk laba-laba di Peru. Sumber: Pixabay.com/monikawl999
Sayangnya, meski baru saja ditemukan, ada kemungkinan gambar kucing raksasa itu tidak akan bertahan cukup lama seperti sebelumnya.
"Sosok itu hampir tidak terlihat dan akan menghilang karena terletak di lereng yang cukup curam yang rentan terhadap efek erosi alami,” ungkap pihak kementerian.
"Garis Nazca" memang rawan untuk dapat dilindungi. Pihak berwenang mengatakan bahwa jejak kaki yang tidak sengaja sekalipun dapat merusak lahan yang rapuh. Gangguan pun sering membayangi peninggalan sejarah tersebut.
The New York Times melaporkan berdasarkan pernyataan pejabat Peru, bahwa pada tahun 2014, aktivis Greenpeace pernah meninggalkan bekas sepatu di dekat desain burung kolibri besar, ketika mereka memasang tanda untuk mempromosikan energi terbarukan.
“Anda berjalan ke sana dan jejak kaki itu akan bertahan ratusan atau ribuan tahun,” Luis Jaime Castillo, seorang pejabat dan arkeolog Peru, mengatakan kepada The Guardian. Garis yang terkena injakan pun kini justru jadi garis yang paling terlihat dan dikenali dari semuanya.
Sementara pada tahun 2018, seorang pengemudi truk ditangkap karena ketahuan telah dengan sengaja mengemudikan traktor miliknya melintasi tiga jalur geoglyph.
Untuk menghindari kejadian yang sama, para pengunjung pun diizinkan untuk melihat garis dan gambar hanya dari pesawat dan titik pengamatan.
Sejak Maret, daerah wisata tersebut ditutup untuk wisatawan karena pandemi yang menyerang. Rencananya, akses akan kembali dibuka pada 10 November nanti menyusul dengan terbukanya tempat wisata bersejarah lainnya di Peru.