Selama tiga sampai empat bulan, Reza menemukan banyak hal. Salah satu yang menarik dalam perjalanannya adalah bertemu dengan orang-orang baru yang membuatnya takjub.
"Ada seorang ibu tinggal di pantai Nampu. Dia pernah jalan kaki keliling Jawa cuma bermodal kain kafan yang membalut badannya. Dia suka bertapa di pantai. Saya nyimak ceritanya dengan takjub," tulisnya.
Ia menuliskan pula tentang pemuda yang ziarah ke makam para wali dengan jalan kaki. "Ada pemuda yang ziarah ke makam para wali dengan jalan kaki. Belasan sandal dia habisin selama satu tahun perjalanan. Dia sempat ngasih tumpangan ke saya. Katanya, ada kyai yang bisa kasih jampi-jampi supaya kaki Mas kuat. Saya tolak tawaran," lanjut Reza.
Di akhir utas, pria ini menjelaskan bahwa Rinjani adalah gunung pertama yang ia daki. Sebagai orang yang biasa di rumah saja, Reza menyebut melakukan perjalanan ini bukan hal yang mudah. Gugup, lemas, kikuk, tentu dirasakannya. Namun makin hari, ia makin akrab dengan perjalanannya.
Reza menjawab salah satu pertanyaan netizen tentang bagaimana ia pulang.
"Naik kereta. Diinterogasi sama petugas. Dikira gelandangan saking berantakannya," tukasnya.
Kisah lengkap pengalamannya berjalan kaki dari Ciputat hingga Rinjani ini dituangkannya ke dalam sebuah buku berjudul Pulang ke Rinjani.