Nama Marvel Comics belakangan sedang ramai menjadi perbincangan. Berawal dari kesalahpahaman GNPF MUI yang menyangka ada penistaan di komik Marvel, terungkap kalau hal tersebut ternyata adalah easter egg yang disisipkan Ardian Syaf, penciller asal Indonesia. Meski begitu karena dianggap tidak mewakili nilai-nilai yang diusung oleh Marvel dan bertolak belakang dengan prinsip inklusivitas mereka, perusahaan penerbitan kelas dunia itu memutus kontrak mereka dengan Ardian.
Gak sedikit yang menuduh Marvel anti Islam karena tindakan tegas yang diambil terhadap Ardian. Seruan untuk memboikot perusahaan pencipta The Avengers ini sempat bergaung. Namun apa benar begitu?