Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drama Head Over Heels (dok.tvN/Head Over Heels)
still cut drama Head Over Heels (dok.tvN/Head Over Heels)

Intinya sih...

  • Yeom Hwa sudah mendapat karma dengan diberikan hukuman oleh dewa

  • Kematian Jenderal Dongcheon yang jadi pukulan bagi Yeom Hwa juga merupakan bagian dari karma yang ia dapat

  • Di akhir Yeom Hwa sudah bertobat dan kembali ke jalan yang benar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Yeom Hwa (Choo Ja Hyun) merupakan seorang dukun yang jahat di drama Head Over Heels. Dia mengabdi pada roh jahat demi bisa mendapatkan dewa pelindung yang kuat. Apabila roh jahat yang ia sembah menjadi Dewa Jahat, maka ia akan melayani dewa tersebut yang akan jadi dewa pelindungnya.

Tak peduli benar maupun salah. Berbagai cara Yeom Hwa lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Hingga ia melakukan banyak kejahatan hanya demi mempunyai Dewa Pelindung yang kuat.

Walau telah berbuat jahat, tapi di ending Yeom Hwa tak mendapatkan karma layaknya karakter villain di drama-drama lainnya. Sebagai villain ia justru mendapatkan akhir yang baik. Lantas, apa sebenarnya yang membuat Yeom Hwa bebas dari karma di ending Head Over Heels?

1. Selama ini Yeom Hwa sudah mendapat karma dengan diberikan hukuman oleh dewa

still cut drama Head Over Heels (instagram.com/tvn_drama)

Di akhir episode, Yeom Hwa mungkin tak mendapatkan karma atas perbuatan jahatnya selama ini. Namun, sebenarnya ia sudah mendapatkan karmanya sejak awal. Karma yang bahkan tanpa dirinya sendiri sadari.

Akibat kejahatannya, Dewa Pelindungnya meninggalkannya. Lantas, Yeom Hwa dihukum oleh dewa dengan mengurung roh bayinya dalam peti mati yang selama ini berada di punggungnya. Roh bayi itu terus bersamanya, tetapi tak pernah bisa menyentuhnya. Bahkan, Yeom Hwa sendiri tak mengetahui hal tersebut.

Hal ini sudah termasuk karma yang didapat oleh Yeom Hwa. Karma yang lebih menyakitkan karena diberikan melalui orang yang ia sayangi. Sebab, orang terkasih yang seharusnya tak bersalah justru harus mendapatkan hukuman atas perbuatannya. Ini membuatnya merasa bersalah sekaligus miris.

2. Kematian Jenderal Dongcheon yang jadi pukulan bagi Yeom Hwa juga merupakan bagian dari karma yang ia dapat

still cut drama Head Over Heels (dok.tvN/Head Over Heels)

Kehilangan orang tersayang akibat kesalahan yang kita lakukan tentunya pasti akan menjadi pukulan yang amat menyakitkan. Sama halnya dengan kematian Jenderal Dongcheon (Kim Mi Kyung) lantaran menerima kutukan yang seharusnya ditujukan pada Yeom Hwa menjadi pukulan telak bagi perempuan tersebut.

Jenderal Dongcheon alias sang ibu angkat meninggal karena menjadikan dirinya Jimat Manusia untuk melindunginya. Ketika malaikat maut yang ia kirim untuk Gyeon U berbalik ke arahnya karena mantra yang diucapkan Bongsu, ia selamat karena sang ibu telah menjadi jimatnya. Sehingga sang malaikat maut menjemput ibunya bukan dirinya.

Kesalahan fatal ini tentu menjadi pukulan yang amat menyakitkan bagi Yeom Hwa. Seakan-akan ia telah membunuh ibunya sendiri. Sebab, biar bagaimanapun juga sang ibu tetap meninggal karena dirinya. Rasa sakit sekaligus bersalah yang dirasakannya tersebut juga merupakan bagian dari karma yang ia dapatkan yang harus ditanggungnya seumur hidup.

3. Di akhir Yeom Hwa sudah bertobat dan kembali ke jalan yang benar

still cut drama Head Over Heels (instagram.com/tvn_drama)

Kejahatan yang dilakukan oleh Yeom Hwa memang sudah di luar batas. Banyak kejahatan yang berakibat fatal yang telah dilakukannya. Namun, meski begitu menjelang akhir ia sempat menyadari kesalahannya dan bertobat.

Bahkan, Yeom Hwa sampai mau mengorbankan nyawanya untuk menebus kesalahannya selama ini. Dia ingin membayar semuanya dengan nyawanya. Hanya saja, Park Seong A (Cho Yi Hyun) berhasil menyelamatkannya. Semua masalah yang ia ciptakan pun bisa diselesaikan dan ia bisa tetap hidup sampai akhir.

Walaupun tak mendapat karma di ending, tetapi rasa sakit dan bersalah akan terus membayangi hidup Yeom Hwa. Dia tetap tak akan merasakan ketenangan dalam hidupnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorInaf Mei