Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut Bon Appetit, Your Majesty
still cut Bon Appetit, Your Majesty (instagram.com/tvn_drama)

Drama fantasi romantis Bon Appetit, Your Majesty gak cuma bikin penonton terhibur dengan kisah cinta ala kerajaan dan makanan yang bikin ngiler. Kalau diperhatkan lebih dalam, di balik visual cantik, kostum megah, dan chemistry pemain yang bikin baper, drama ini juga nyelipin isu sosial penting yang relate banget sama kehidupan kita sekarang.

Biar gak sekedar nonton buat hiburan, yuk, kita kupas satu-satu isu sosial yang diangkat dalam drama Bon Appetit, Your Majesty!

1. Kesenjangan sosial dan kekuasaan

still cut Bon Appetit, Your Majesty (instagram.com/tvn_drama)

Memiliki latar cerita kerajaan otomatis menghadirkan perbedaan mencolok antara bangsawan dan rakyat jelata. Ada adegan yang memperlihatkan rakyat kecil kesulitan mendapatkan makanan, sementara di dalam istana, meja makan penuh dengan hidangan lezat yang melimpah.

Kondisi ini menggambarkan realitas yang masih ada sampai sekarang, soal distribusi sumber daya yang gak merata. Sama halnya dengan zaman sekarang, di mana sebagian orang hidup berkelimpahan, sementara sebagian lain masih kesulitan memenuhi kebutuhan pokok. Drama ini seolah jadi pengingat bahwa ketidakadilan sosial bukan hanya masalah masa lalu, tapi juga masih jadi PR besar di era modern.


2. Patriarki terhadap perempuan

still cut Bon Appetit, Your Majesty (instagram.com/tvn_drama)

Ji Yeong (Yoona) dalam drama ini punya keahlian luar biasa dalam memasak. Tapi, karena ia perempuan, kemampuannya sering dianggap remeh. Bahkan, saat ia ditunjuk sebagai kepala kepala chef di dapur kerajaan, para koki senior meragukan kemampuannya. Ada yang melihat pekerjaannya hanya sebatas “memasak di dapur”. Padahal, masakannya punya pengaruh besar, bisa menyentuh hati orang lain, hingga bisa memengaruhi keputusan seorang raja.

Melalui karakter Ji Yeong, penonton diajak untuk merenungkan posisi perempuan dalam struktur kekuasaan yang patriarkial. Ketidakadilan yang dialaminya menggambarkan perjuangan yang masih relevan hingga hari ini.


3. Tradisi vs modernitas

still cut Bon Appetit, Your Majesty (instagram.com/tvn_drama)

Kerajaan identik dengan aturan kaku, termasuk soal makanan yang harus mengikuti resep tradisional. Namun, Ji Yeong justru hadir dengan ide-ide baru, menciptakan resep yang lebih segar dan kreatif. Hal ini sempat menimbulkan konflik, karena dianggap melawan aturan istana.

Hal ini mencerminkan realitas yang masih relevan, bagaimana kita sering terjebak antara mempertahankan tradisi lama atau membuka diri pada inovasi baru. Drama ini ngajarin bahwa perubahan memang sulit, tapi kadang perlu untuk bisa berkembang.

Jadi, kalau kamu nonton drama ini, jangan cuma nikmatin romance dan fantasinya aja, tapi coba juga renungkan pesan sosial yang terselip di balik setiap adegan. Siapa tahu, kamu jadi dapat insight baru yang berguna buat kehidupan sehari-hari. Setuju gak?


This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team