Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am
still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am (instagram.com/tvchosuninsta)

Dalam drama Don’t Call Me Ma’am, sosok Gu Ju Young (Han Hye Jin) menjadi salah satu karakter yang langsung mencuri perhatian karena kompleksitas hidup yang ia jalani. Dari luar, hidupnya tampak serba teratur, dengan karier stabil, rumah tangga rapi, dan status sosial yang membuatnya terlihat seperti figur wanita ideal di usia 40-an. Namun, semakin dalam drama membawa penonton mengenal dirinya, semakin terlihat bahwa stabilitas itu dibangun di atas fondasi rapuh yang tidak pernah benar-benar ia ungkapkan.

Sebagai manajer perencanaan di sebuah pusat seni, Gu Ju Young terbiasa bertanggung jawab atas banyak hal tanpa boleh menunjukkan kelemahan. Ia memegang kendali, menjaga citra, dan memastikan dirinya tetap berfungsi meski hatinya penuh luka. Perjalanan emosionalnya menjadi salah satu yang paling menguras hati, terutama saat ia menghadapi pergulatan rumah tangga dan identitas diri yang sudah lama ia pendam. Inilah empat ciri kepribadian Gu Ju Young yang membuatnya menjadi karakter begitu hidup dan menyentuh.

1. Perfeksionis yang selalu menyembunyikan kelelahan

still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am (instagram.com/tvchosuninsta)

Gu Ju Young adalah tipe wanita yang terbiasa memastikan semuanya berjalan mulus, baik di kantor maupun di rumah. Setiap rencana harus sempurna, setiap keputusan harus terukur, dan setiap langkah harus tampak anggun. Sikap perfeksionis ini membuatnya tampak superior di antara rekan kerja maupun lingkungan sosialnya, tetapi di balik itu ada kelelahan yang tidak pernah ia izinkan untuk muncul ke permukaan.

Ia hidup dalam standar tinggi yang ia buat sendiri, dan rasa takut mengecewakan membuatnya terus menutup rapat rasa letih yang ia rasakan. Perfeksionisme itu bukan hanya karakter, melainkan mekanisme bertahan hidup.

2. Emosional tertutup, tapi menyimpan luka yang dalam

still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am (instagram.com/tvchosuninsta)

Salah satu aspek paling menyentuh dari Gu Ju Young adalah kemampuannya berdiam diri saat hatinya hancur. Ia jarang mengungkapkan diri secara emosional, bahkan kepada orang yang mencintainya. Kebiasaan ini membuatnya terlihat kuat, tetapi juga membawa beban berat yang ia pikul sendirian. Konflik rumah tangganya, terutama suami yang aseksual, menjadi luka yang ia simpan tanpa pernah benar-benar ia selesaikan.

Perasaan tidak diinginkan, kesepian, dan ketakutan kehilangan arti sebagai seorang istri terus ia pendam dalam diam. Ia menangis tanpa suara, berharap ada yang mengerti tanpa harus ia jelaskan. Karakter inilah yang membuat penonton sering merasa ingin memeluknya.

3. Rasional dan elegan saat menghadapi tekanan

still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am (instagram.com/tvchosuninsta)

Berbeda dengan dua sahabatnya, Jo Na Jeong (Kim Hee Seon) yang impulsif dan Lee Il Ri (Jin Seo Yeon) yang tegas, Ju Young bersinar melalui rasionalitasnya. Ia tidak mudah terbawa emosi dan mampu berpikir jernih bahkan dalam kondisi paling kacau sekali pun. Kemampuan ini membuatnya menjadi “penengah” dalam banyak situasi, baik di lingkup profesional maupun pribadi.

Namun, rasionalitas itu juga membuatnya cenderung menunda konfrontasi demi menjaga harmoni. Ketenangannya terlihat elegan, tetapi sering kali menjadi alasan ia tidak pernah benar-benar membicarakan kebutuhan emosionalnya. Pada akhirnya, sifat ini membentuk paradok, ia paling dewasa di antara sahabat-sahabatnya, tetapi justru yang paling jarang diizinkan untuk runtuh.

4. Setia, tapi pelan-pelan menemukan nilai dirinya sendiri

still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am (instagram.com/tvchosuninsta)

Kesetiaan adalah inti dari jiwa Gu Ju Young. Ia setia sebagai istri, teman, dan profesional. Bahkan ketika pernikahannya mulai retak, ia tetap mencoba memperbaiki, memahami, dan memaklumi. Namun seiring berjalannya cerita, penonton melihat perkembangan penting dalam dirinya, kesetiaan bukan berarti harus kehilangan diri sendiri.

Perlahan, ia belajar dari persahabatan dengan Jo Na Jeong dan Lee Il Ri bahwa kebahagiaan bukan sesuatu yang harus dikorbankan demi citra ideal perempuan dewasa. Ju Young mulai menetapkan batasan baru, berbicara jujur tentang apa yang ia butuhkan, dan mengambil langkah-langkah kecil untuk menemukan makna hidup yang lebih personal. Setia, iya, tapi bukan lagi membiarkan dirinya hilang.

Gu Ju Young menunjukkan bahwa tidak semua wanita kuat terlihat keras. Sebagian justru bertahan dalam diam yang panjang dan penuh tekanan. Melalui perjalanan emosionalnya, penonton diajak menyelami bagaimana seseorang yang tampak baik-baik saja ternyata menyimpan begitu banyak pergulatan yang tidak terlihat oleh mata.

Drakor ini mengingatkan bahwa stabilitas bukan segalanya, dan bahwa diam bukan berarti baik-baik saj. Sebuah pesan yang dibungkus indah dalam perjalanan Gu Ju Young di Don’t Call Me Ma’am.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team