Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim
still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim (dok. JTBC/The Dream Life of Mr. Kim)

Setelah Kim Nak Su (Ryu Seung Ryong) dimutasi ke pabrik Asan sebagai kepala keamanan, suasana di tim penjualan 1 ACT perlahan berubah. Para anggota tim yang dulunya dikenal tegang dan penuh tekanan kini mulai menemukan ritme kerja baru yang lebih santai dan manusiawi. Absennya figur Kim Nak Su yang terkenal perfeksionis ternyata membawa dampak yang tak hanya terasa di meja kerja, tapi juga dalam hubungan antarkaryawan.

Namun, perubahan ini bukan sekadar soal hilangnya sosok pemimpin yang keras. Lebih dari itu, tim penjualan 1 ACT mulai belajar memaknai kerja tanpa tekanan berlebihan dan mulai menyadari arti keseimbangan antara performa dan kenyamanan. Ada empat perubahan besar yang terlihat jelas dalam cara mereka bekerja setelah kepergian Kim Nak Su dan semuanya menunjukkan bagaimana tim ini mulai beradaptasi dengan kehidupan baru mereka.

1. Sering dapat makanan dari atasan

still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim (instagram.com/jtbcdrama)

Setelah Kim Nak Su pergi, suasana kantor seolah berubah menjadi lebih hangat dan akrab. Do Jin Woo (Lee Shin Ki) yang menangani tim penjualan 1 ACT membawa pendekatan berbeda. Ia lebih sering mengundang makan siang bersama atau membawakan makanan kecil ke ruang kerja.

Hal sederhana seperti ini ternyata punya pengaruh besar. Jika dulu mereka terbiasa makan tergesa-gesa, kini momen makan bersama menjadi ruang kecil untuk bercanda dan berbagi cerita. Tidak ada lagi tatapan penuh tekanan atau laporan yang harus diselesaikan di tengah kunyahan nasi. Kantor yang dulu terasa seperti medan perang kini berubah menjadi tempat di mana tawa bisa terdengar tanpa rasa canggung.

2. Diberi banyak peluang untuk bersuara dan memberikan pendapat

still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim (instagram.com/jtbcdrama)

Di bawah kepemimpinan Kim Nak Su, setiap rapat sering berakhir dengan monolog panjang dari sang bos yang terkenal perfeksionis. Tapi kini, setiap anggota tim punya ruang untuk bersuara. Ide-ide yang dulu hanya berani disimpan dalam kepala kini mulai bermunculan.

Para anggota tim bahkan mulai menikmati sesi diskusi karena mereka tahu pendapat mereka akan benar-benar didengarkan, bukan sekadar formalitas. Perubahan ini juga memperlihatkan sisi lain dari tim penjualan 1 ACT. Ternyata mereka bukan tim yang pasif, hanya saja dulu mereka terbiasa diam karena takut salah. Kini, suasana rapat jauh lebih hidup, lebih banyak ide gila, tawa, dan bahkan perdebatan sehat yang justru membuat tim semakin kompak.

3. Bebas dari formalitas laporan dan birokrasi

still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim (instagram.com/jtbcdrama)

Salah satu hal paling mencolok setelah mutasi Kim Nak Su adalah berkurangnya tekanan administratif. Dulu, setiap pekerjaan harus disertai laporan panjang, tabel rumit, dan tanda tangan berlapis. Sekarang, sistem kerja mereka lebih fleksibel dan berorientasi pada hasil. Tim penjualan 1 ACT tidak lagi tenggelam dalam lautan dokumen, tapi lebih fokus pada strategi dan hubungan dengan klien.

Bebas dari birokrasi membuat mereka bisa bergerak lebih cepat dan kreatif. Ironisnya, justru setelah aturan diperlonggar, produktivitas mereka meningkat. Seolah-olah, ketika beban administratif dikurangi, energi mereka yang tersisa bisa digunakan untuk hal-hal yang benar-benar berarti, menjual dan membangun kepercayaan.

4. Lebih tenang dalam bekerja

still cut drama Korea The Dream Life of Mr. Kim (instagram.com/jtbcdrama)

Hal yang paling terasa dari semua perubahan adalah ketenangan. Tidak ada lagi suara sepatu Kim Nak Su yang bergema di lorong atau tatapan tajam yang membuat suasana membeku. Setiap anggota tim kini bisa bekerja dengan ritme mereka sendiri tanpa harus terus-menerus merasa diawasi.

Ketenangan ini membuat mereka lebih fokus, tidak mudah panik, dan bahkan lebih bisa menikmati pekerjaan mereka. Mereka mulai belajar bahwa efisiensi tidak selalu datang dari tekanan, tapi dari rasa nyaman dan saling percaya. Meski sesekali masih teringat pada gaya kepemimpinan Kim Nak Su yang tegas, mereka tahu bahwa ketenangan yang kini mereka rasakan adalah hadiah yang tak ternilai.

Kini, tim penjualan 1 ACT sudah jauh berbeda dari sebelumnya. Mereka bukan lagi sekelompok karyawan yang bekerja di bawah bayang-bayang seorang bos keras, melainkan tim yang mulai mengenal arti kebersamaan dan keseimbangan. Namun, di balik semua perubahan itu, ada satu hal yang tetap mereka rasakan, rindu pada sosok Kim Nak Su yang dulu mereka anggap terlalu kaku, tapi sebenarnya peduli dengan caranya sendiri. Meski Kim Nak Su kini berada jauh di pabrik Asan, jejak kepemimpinannya masih terasa dalam cara tim penjualan 1 ACT bekerja di The Dream Life of Mr. Kim .

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team