Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am
still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am (instagram.com/tvchosuninsta)

Lee Il Ri (Jin Seo Yeon) adalah representasi wanita modern yang terlihat paling mandiri di antara trio utama Don’t Call Me Ma’am. Ia sukses, berani, dan tampak tidak membutuhkan siapa pun untuk bertahan hidup. Namun, di balik pencapaian kariernya sebagai wakil pemimpin redaksi majalah mode, Lee Il Ri menyimpan banyak kegelisahan, soal usia, tubuhnya sendiri, cinta, dan makna hidup yang belum sepenuhnya ia temukan.

Sepanjang drama, Lee Il Ri kerap berada di persimpangan antara keinginan untuk tetap independen dan kebutuhan batin untuk dipahami. Ending Don’t Call Me Ma’am tidak serta-merta memberinya kebahagiaan sempurna, tetapi justru menghadirkan bentuk pemenuhan harapan yang lebih realistis dan membumi. Inilah lima harapan Lee Il Ri yang akhirnya terwujud di ending Don’t Call Me Ma’am.

1. Menerima kondisi tubuhnya tanpa terus menyalahkan diri sendiri

still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am (instagram.com/tvchosuninsta)

Salah satu harapan terbesar Lee Il Ri adalah berdamai dengan tubuhnya sendiri, terutama setelah mengetahui ia mengalami menopause dini. Selama ini, kondisi tersebut membuatnya merasa “berbeda”, tertinggal, dan tidak sesuai dengan standar perempuan seusianya.

Di ending drama, Lee Il Ri tidak lagi terlihat memerangi tubuhnya dengan kemarahan. Ia mulai menerima bahwa nilai dirinya tidak ditentukan oleh kemampuan biologis semata. Penerimaan ini menjadi fondasi penting bagi kesehatan mentalnya, sekaligus membebaskannya dari rasa malu yang selama ini membungkamnya.

2. Lepas dari hubungan toxic dengan Eom Jong Do

still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am (youtube.com/@tvchosundrama)

Hubungan Lee Il Ri dengan Eom Jong Do (Moon Yoo Kang) adalah salah satu luka emosional paling menyakitkan dalam hidupnya. Jong Do tidak pernah benar-benar hadir dengan hati, hanya memanfaatkan Lee Il Ri secara emosional dan materi.

Ending memperlihatkan bahwa Lee Il Ri akhirnya benar-benar melepaskan hubungan tersebut, bukan dengan drama besar, tetapi dengan kesadaran penuh bahwa ia pantas mendapatkan relasi yang lebih sehat. Keputusan ini adalah bentuk kemenangan personal yang besar, karena ia memilih harga diri daripada keterikatan semu.

3. Menemukan makna baru dalam karier yang ia jalani

still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am (instagram.com/tvchosuninsta)

Lee Il Ri tidak pernah meragukan kemampuannya bekerja, tetapi di tengah tekanan dan konflik, ia sempat kehilangan makna dari karier yang ia banggakan. Di ending Don’t Call Me Ma’am, kariernya tidak hanya tentang jabatan atau prestise, melainkan ruang aktualisasi yang lebih jujur.

Ia mulai bekerja bukan semata demi pengakuan, tetapi karena ia benar-benar ingin. Harapan ini terwujud ketika Lee Il Ri kembali menemukan kepuasan batin dalam dunia yang ia pilih sendiri, tanpa harus membuktikan apa pun kepada orang lain.

4. Menjaga persahabatan tanpa harus selalu menjadi yang paling kuat

still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am (instagram.com/tvchosuninsta)

Sebagai sosok yang dominan dan tegas, Lee Il Ri kerap memposisikan diri sebagai yang paling rasional di antara sahabatnya. Namun di ending drama, ia tidak lagi merasa harus selalu menjadi “yang kuat”.

Hubungannya dengan Jo Na Jeong (Kim Hee Seon) dan Gu Ju Yeong (Han Hye Jin) menjadi lebih setara dan hangat. Lee Il Ri belajar bahwa meminta dukungan bukanlah kelemahan. Harapan untuk memiliki persahabatan yang jujur dan saling menopang akhirnya benar-benar ia rasakan.

5. Percaya bahwa cinta masih mungkin datang di usia matang

still cut drama Korea Don't Call Me Ma'am (instagram.com/tvchosuninsta)

Meski berkali-kali terluka, Lee Il Ri tidak sepenuhnya menutup hati. Ending Don’t Call Me Ma’am tidak memberinya kisah cinta instan, tetapi menghadirkan sesuatu yang lebih penting: keyakinan bahwa jatuh cinta di usia 40-an bukanlah hal mustahil.

Ia tidak lagi dikejar rasa panik atau takut tertinggal. Lee Il Ri memilih untuk terbuka pada kemungkinan, tanpa memaksakan hasil. Harapan ini membuat hidupnya terasa lebih ringan dan penuh potensi.

Pada akhirnya, perjalanan Lee Il Ri di Don’t Call Me Ma’am adalah kisah tentang penerimaan, keberanian melepaskan, dan kejujuran pada diri sendiri. Ending drama ini menunjukkan bahwa harapan tidak selalu hadir sebagai kebahagiaan besar, tetapi sering kali sebagai ketenangan batin yang lama dicari. Melalui Lee Il Ri, Don’t Call Me Ma’am menegaskan bahwa hidup tidak harus sempurna untuk terasa utuh, dan bahwa perempuan berhak berharap serta memulai lagi, kapan pun waktunya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team