Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan drakor Heroes Next Door
cuplikan drakor Heroes Next Door (x.com/Channel_ENA)

Dalam drakor Heroes Next Door, teror ledakan bom terus melanda kota kecil yang baru disinggahi oleh Choi Kang (Yoon Kye Sang). Tidak bisa tinggal diam melihat korban terus berjatuhan, ia pun bekerja sama dengan empat rekanan yang merupakan tetangganya sendiri.

Mereka di antaranya Kwak Byeong Nam (Jin Sun Kyu), Lee Yong Hee (Go Kyu Pil), Park Jung Hwan (Lee Jung Ha), dan Jung Nam Yeon (Kim Ji Hyun). Beberapa hal berikut ini memicu konflik internal yang turut membuat aksi mereka tidak selalu berjalan mulus. Walaupun gak selalu sefrekuensi, mereka masih tetap kompak!

1. Beda cara menangani konflik

cuplikan drakor Heroes Next Door (x.com/Channel_ENA)

Mereka yang bergabung dengan Choi Kang sebagai tim memiliki insting hingga pengalaman militer dari wajib militer. Sayangnya, meski memiliki insting protektif yang serupa, mereka sering kali berbeda pandangan soal penanganan masalah, nih. Salah satunya karena perbedaan latar belakang.

Mereka memiliki pekerjaan hingga keseharian yang berbeda-beda. Choi Kang sebagai mantan pasukan khusus cenderung mengutamakan analisis sebelum bertarung. Byeong Nam lebih emosional, sementara yang lain lebih suka cara cepat walaupun harus menempuh risiko yang besar.

2. Trauma masa lalu yang belum selesai

cuplikan drakor Heroes Next Door (x.com/Channel_ENA)

Ada yang meluapkan segalanya lewat emosi, merasa takut berlebih saat melihat orang yang lebih berkuasa, hingga menjadi terlalu defensif menjadi salah satu tanda Choi Kang cs belum sepenuhnya terbebas dari bayangan masa lalu. Cara mereka menunjukkan keinginan atau berpendapat sering kali bertabrakan.

Momen ini juga menjadi salah satu penyebab konflik internal dalam tim pecah. Terutama Choi Kang sebagai mantan pasukan elit telah memikul banyak tanggung jawab. Entah itu dihantui oleh misi yang gagal, kematian rekan, sampai rasa bersalah pada orang-orang yang tidak bisa diselamatkan.

3. Prioritas yang tidak selalu sama

cuplikan drakor Heroes Next Door (x.com/Channel_ENA)

Mereka hidup seperti warga biasa. Nam Yeon dan Byeong Nam mengurus toko, Young Hee punya anak-anak yang harus dijaga di pusat gym, dan Jung Hwan yang masih dalam suasana duka atas kematian sahabatnya. Masing-masing punya prioritas yang tak bisa ditinggal atau diubah secara dadakan.

Di antara mereka ada yang mengutamakan keluarga, fokus mencari nafkah, tapi di satu sisi Byeong Nam paling antusias kembali beraksi. Mereka sering kali adu argumen karena hal ini. Meski begitu, setelah perdebatan panjang, biasanya mereka akan saling memaklumi dan menghargainya.

4. Benturan ego di tengah situasi darurat

cuplikan drakor Heroes Next Door (x.com/Channel_ENA)

Dalam sebuah tim, ego kadang menjadi masalah baru yang muncul. Setiap dari mereka setidaknya pernah menjadi yang terbaik di posisi masing-masing, termasuk ketika terjun ke dunia militer dulu. Bedanya, kini mereka terus berlari menuju tujuan tanpa ada jabatan atau arahan yang resmi.

Itu sebabnya sering ada perselisihan kecil tentang siapa yang bisa mengambil langkah pertama atau yang berhak ambil keputusan. Benturan ego tanpa batasan status inilah yang bikin misi mereka penuh ketegangan. Jadi, selama beraksi, mereka hanya fokus pada keahlian masing-masing.

5. Ketidakpercayaan antaranggota

cuplikan drakor Heroes Next Door (x.com/Channel_ENA)

Dalam proses penyelidikan, muncul ketegangan antara Choi Kang dan Byeong Nam. Hal ini dilandasi ketidakpercayaan, di mana Byeong Nam meragukan tindakan Choi Kang karena situasi dan informasinya mencurigakan. Sepanjang itu, kemampuan Yong Hee juga sering kali diragukan.

Seiring bertambahnya ledakan dan teror, krisis kepercayaan jadi masalah yang siap meledak kapan saja. Entah hilang percaya diri atau trust issue pada orang lain saat ancaman hingga konspirasi hadir. Ketika kasus teror bom semakin membesar, mereka mengambil keputusan final untuk mengandalkan kemampuan masing-masing.

Dalam drama ini, Choi Kang cs bisa dibilang berjiwa heroik, karena mencegah kejahatan dan mengungkap dalangnya. Meski kelihatan kuat di luar, mereka tetap tak terhindar dari konflik internal. Namun mereka tetap kompak bersama melewati tekanan yang berat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team