5 Peran 'Positif' Karakter Psikopat Baek Ah Jin di Drakor Dear X

Sifat manipulatif dan kemampuan Baek Ah Jin membaca emosi orang lain sering menjadi senjata bertahan terbaiknya. Ia tahu kapan harus bersikap manis, kapan harus tampak rapuh, dan kapan harus menghilang dalam kesunyian. Dalam dunia hiburan yang penuh intrik, kemampuan ini justru menjadi tameng alami yang membuatnya tidak mudah dihancurkan oleh orang-orang yang ingin menjatuhkannya.

Karakter psikopatnya membuat Baek Ah Jin tahan banting dan tidak mudah goyah secara emosional, sesuatu yang tidak dimiliki banyak orang di sekitarnya. Secara dramatis, ini menjadi fondasi kenapa tokoh ini bisa terus “selamat” dari situasi yang seharusnya menghancurkan karier maupun hidupnya.

Meski berbahaya, pesona Baek Ah Jin terbukti mampu menarik orang lain untuk menjadi “kaki tangan” yang patuh. Ia tahu cara membentuk ketergantungan emosional, membuat seseorang merasa dibutuhkan, atau bahkan merasa terlindungi oleh dirinya.

Dalam drama, ini menjadi titik kuat karena Baek Ah Jin tidak pernah bergerak sendirian. Selalu ada orang yang siap membersihkan jejak, memberikan informasi, atau melakukan tugas kotor yang tidak ingin ia lakukan sendiri. Kaki tangan ini tidak sekadar alat, tapi menjadi perpanjangan tangan strategi besarnya. Peran psikopatnya menjadikan hubungan itu tetap stabil, meski di permukaan tampak penuh loyalitas, sejatinya itu adalah hasil manipulasi emosional yang terencana.

Sifat licik dan kemampuan membaca celah hukum adalah bagian penting dari karakter Baek Ah Jin. Ia mungkin tidak melanjutkan sekolah hukum, tetapi pemahamannya tentang struktur hukum, investigasi, dan cara kerja kasus kriminal membuatnya tahu titik mana yang harus dihindari dan mana yang bisa dimanfaatkan.

Kemampuan merangkai alibi, memanipulasi bukti, atau mengarahkan kecurigaan ke orang lain menjadi faktor besar mengapa ia selalu lolos. Dalam cerita, hal ini memperkuat ketegangan, penonton dibuat gemas tapi tak bisa berhenti mengikuti bagaimana Baek Ah Jin keluar dari satu masalah dan masuk ke masalah lain dalam keadaan tetap “bersih”.

Karakter psikopat Baek Ah Jin membuatnya sangat strategis. Ia jarang bertindak impulsif. Bahkan ketika ingin membalaskan dendam, ia melakukannya tidak secara langsung.

Ia memanfaatkan orang lain sebagai “alat”, menyusun skenario hingga targetnya tersandung oleh kesalahan yang mereka buat sendiri. Dengan begini, tangan Baek Ah Jin tak pernah kotor secara langsung, tetapi akibatnya fatal.

Dalam drama, metode pembalasan dendam ini membuat karakter Baek Ah Jin menjadi antagonis yang jauh lebih menegang­kan, bukan pembunuh beraksi frontal, melainkan dalang sunyi yang membuat orang lain hancur tanpa pernah menaruh curiga padanya.

Hal yang menarik, banyak tindakan manipulatif Baek Ah Jin sebenarnya tumbuh dari kebutuhan untuk melindungi diri. Ia sudah terlalu lama hidup dikelilingi orang yang membencinya, memanfaatkannya, atau ingin menjadikannya kambing hitam.

Karakter psikopat yang dingin dan tanpa empati membuatnya tidak mudah terpengaruh oleh gaslighting, perlakuan kasar, atau ancaman. Ia bertindak cepat, dingin, dan tanpa ragu. Hal ini membuatnya bisa menghindar dari banyak bahaya yang bisa mengakhiri hidupnya lebih cepat.

Sifat ini memberi dimensi moral abu-abu, penonton tahu tindakannya salah, tetapi pada saat yang sama memahami bahwa tanpa sisi gelapnya ini, Baek Ah Jin akan menjadi korban selamanya di drakor Dear X.