6 Kesulitan Kencan Buta Hyun Joon di Drakor Nice to Not Meet You

Setiap kali bertemu dengan pasangan kencan buta, Lim Hyun Joon sering kali merasakan bahwa perhatian mereka bukan ditujukan kepadanya sebagai manusia, melainkan kepada karakter Kang Pil Gu yang ia perankan. Tatapan berbinar itu bukan untuk dirinya, tetapi untuk tokoh drama yang populer.

Hal ini membuatnya sulit menunjukkan sisi pribadinya, karena lawan bicaranya sudah terlanjur membangun fantasi tentang siapa dirinya. Padahal, Lim Hyun Joon ingin diperlakukan seperti pria biasa, bukan sekadar selebritas yang hidup dalam bayang-bayang karakternya sendiri.

Setiap percakapan selalu kembali ke Kang Pil Gu, bagaimana ia memerankannya, bagaimana adegan favorit para fans, atau bagaimana kelanjutan karakternya. Bagi Lim Hyun Joon, ini sangat melelahkan karena ia ingin membicarakan hal-hal nyata yang mencerminkan kepribadiannya.

Namun, setiap kali mencoba, pasangan kencannya tampak kurang antusias. Mereka menunggu cerita dramatis, lucu, atau heroik seperti yang ada di layar kaca. Situasi itu membuat Lim Hyun Joon merasa seakan dirinya bukan topik yang cukup menarik tanpa karakter yang ia mainkan.

Alih-alih duduk tenang berbagi cerita pribadi, kencan buta Lim Hyun Joon sering berubah menjadi sesi tanda tangan tidak resmi. Beberapa bahkan meminta swafoto sejak lima menit pertama. Ada pula yang meminta ia menirukan dialog ikonik Kang Pil Gu.

Bagi Lim Hyun Joon, hal ini menimbulkan rasa campur aduk antara geli, bosan, dan sedikit sedih. Ia datang untuk mencari hubungan, bukan untuk memenuhi ekspektasi penggemar. Namun, ia tidak punya pilihan karena etika selebritas membuatnya sulit menolak secara langsung.

Setiap orang yang datang berkencan dengannya sudah mempelajari semua informasi publik tentang dirinya. Mulai dari ulang tahun, tinggi badan, proyek yang pernah dibintangi, hingga wawancara lama, semua sudah dikonsumsi sebelum pertemuan terjadi. Ketika ia mencoba berbagi sesuatu, sering kali lawan bicaranya memotong dengan kalimat bahwa mereka sudah membacanya.

Hal ini membuat Lim Hyun Joon sulit membangun percakapan bermakna. Ia merasa seperti buku terbuka yang tidak butuh dijelajahi lagi, padahal ia punya banyak sisi pribadi yang tidak pernah terekspos kamera.

Tidak sedikit dari pasangan kencangnya yang datang demi mendapatkan keuntungan. Ada yang berharap bisa masuk industri hiburan, ada yang ingin menaikkan jumlah pengikut di media sosial, dan ada pula yang sekadar ingin terlihat dekat dengan selebritas untuk meningkatkan gengsi.

Lim Hyun Joon bisa melihat pola ini dari cara mereka berbicara, lebih fokus pada peluang daripada koneksi emosional. Ini membuatnya semakin sulit mempercayai niat baik seseorang, meski ia sangat ingin menemukan hubungan yang jujur.

Semua pengalaman itu membuat Lim Hyun Joon sadar bahwa sebagian besar pasangan kencannya tidak benar-benar ingin mengenalnya sebagai Lim Hyun Joon. Mereka lebih tertarik pada citra ideal yang dibangun publik. Padahal, Lim Hyun Joon memiliki kecenderungan people pleaser yang membuatnya semakin sering mengalah dan menyesuaikan diri demi membuat suasana menyenangkan.

Akibatnya, ia jarang menunjukkan dirinya yang sebenarnya. Situasi ini membuat kencan buta menjadi pengalaman yang lebih melelahkan secara emosional daripada yang ia bayangkan.

Pada akhirnya, berbagai kesulitan ini menunjukkan bahwa menjadi selebritas bukan hanya soal popularitas, tetapi juga tantangan dalam menemukan cinta yang tulus. Lim Hyun Joon harus menghadapi kenyataan bahwa identitas publiknya sering kali menenggelamkan siapa dirinya sebenarnya. Melalui kisahnya, Nice to Not Meet You menggambarkan betapa kompleks dan magisnya perjalanan seorang bintang yang hanya ingin dicintai apa adanya, bukan karena karakter yang dimainkan atau dunia yang membesarkan namanya.