Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
still cut drama Korea Tempest (instagram.com/disneypluskr)
still cut drama Korea Tempest (instagram.com/disneypluskr)

Dalam drama Tempest, Seo Mun Ju (Gianna Jun) berjuang keras untuk mencapai posisi presiden, tetapi perjalanannya tidak tanpa hambatan. Sebagai calon presiden, ia sering kali harus membuat keputusan sulit yang tidak selalu berakhir dengan baik.

Blunder politik yang dilakukan oleh Seo Mun Ju dalam drama ini menunjukkan betapa berbahayanya dunia politik yang penuh dengan konspirasi, manipulasi, dan persaingan. Berikut adalah tujuh blunder politik yang dilakukan oleh Seo Mun Ju dalam Tempest.

1. Mengabaikan peringatan tentang Paik San Ho

still cut drama Korea Tempest (instagram.com/disneypluskr)

Salah satu blunder terbesar Seo Mun Ju adalah mengabaikan peringatan dari orang-orang terdekatnya tentang Paik San Ho (Gang Dong Won). Meskipun banyak yang meragukan latar belakang Paik San Ho dan niatnya, Mun Ju tetap memilih untuk mempercayainya sebagai pengawal pribadinya. Keputusannya ini memperlihatkan bahwa ia terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan tanpa mempertimbangkan potensi risiko, yang dapat merusak citranya dan mengancam keselamatan pribadi.

2. Terlalu terbuka tentang keinginan reunifikasi

still cut drama Korea Tempest (youtube.com/@DisneyPlusKR)

Seo Mun Ju terlalu terbuka mengenai ide reunifikasi damai antara Korea Utara dan Korea Selatan, sebuah gagasan yang tidak hanya kontroversial, tetapi juga bertentangan dengan banyak pihak yang memiliki kepentingan dalam mempertahankan status quo. Keputusannya untuk terlalu terbuka tentang agenda ini memberikan ruang bagi lawan politiknya untuk menyerangnya dan memanfaatkan isu ini sebagai senjata untuk merusak citranya.

3. Terlalu idealistis tentang diplomasi internasional

still cut drama Korea Tempest (youtube.com/@DisneyPlusKR)

Pada banyak kesempatan, Seo Mun Ju terlalu mengandalkan diplomasi internasional dan meyakini bahwa perdamaian dapat tercapai melalui negosiasi damai. Meskipun niatnya baik, pendekatan idealistis ini sering kali tidak realistis di dunia politik yang penuh dengan kepentingan dan kekuatan besar. Blunder ini memperlihatkan betapa mudahnya seorang pemimpin terjebak dalam perangkap idealisme tanpa kesiapan untuk menghadapi kenyataan yang lebih keras.

4. Mengabaikan ancaman dari dalam negeri

still cut drama Korea Tempest (youtube.com/@DisneyPlusKR)

Sebagai calon presiden, Seo Mun Ju fokus pada ancaman eksternal, terutama dari negara besar seperti Amerika dan Korea Utara. Namun, ia sering kali mengabaikan ancaman yang datang dari dalam negeri, terutama dari lawan politiknya sendiri. Mengabaikan potensi pengkhianatan dari orang-orang terdekatnya membuat Seo Mun Ju rentan terhadap manipulasi dan sabotase yang dilakukan oleh mereka yang berusaha merusak kampanyenya.

5. Mengambil keputusan berdasarkan perasaan pribadi

still cut drama Korea Tempest (instagram.com/disneypluskr)

Sebagai manusia yang juga memiliki emosi dan pengalaman pribadi, Seo Mun Ju kadang-kadang mengambil keputusan politik berdasarkan perasaan pribadinya, terutama yang berkaitan dengan kehilangan suaminya, Jang Jun Ik (Park Hae Joon). Keputusan-keputusan yang dipengaruhi oleh emosi pribadi ini sering kali tidak rasional dan berisiko. Seo Mun Ju harus belajar untuk memisahkan perasaan pribadi dari tanggung jawab politik yang diembannya.

6. terlalu memercayai informasi yang tidak terverifikasi

still cut drama Korea Tempest (instagram.com/disneypluskr)

Selama perjalanan politiknya, Seo Mun Ju beberapa kali mempercayai informasi yang belum terverifikasi sepenuhnya. Salah satu contohnya adalah ketika ia mempercayai informasi mengenai keterlibatan Korea Utara dalam beberapa kejadian yang akhirnya terbukti salah. Blunder ini menunjukkan bahwa Seo Mun Ju terkadang terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan tanpa memeriksa kebenaran informasi yang ada.

7. Kehilangan dukungan karena tidak menanggapi krisis dengan cepat

still cut drama Korea Tempest (youtube.com/@DisneyPlusKR)

Dalam beberapa situasi kritis, Seo Mun Ju tidak segera menanggapi krisis dengan tegas, yang mengarah pada hilangnya dukungan dari para pendukungnya. Salah satu contohnya adalah ketika ia terlambat mengambil tindakan terhadap serangan-serangan yang dilakukan oleh lawan politik atau pihak asing. Ketidakmampuannya untuk bergerak cepat dan tegas dalam momen-momen krisis ini memberikan kesan bahwa ia tidak siap untuk memimpin negara dalam situasi darurat.

Blunder-blunder politik yang dilakukan oleh Seo Mun Ju di Tempest menunjukkan bahwa perjalanan menuju kekuasaan penuh dengan keputusan yang penuh risiko. Sebagai pemimpin, ia belajar bahwa politik bukan hanya tentang keputusan besar yang dilakukan dengan keyakinan, tetapi juga tentang bagaimana mengelola hubungan, mempertimbangkan konsekuensi, dan menjaga keseimbangan antara idealisme dan realitas. Meskipun beberapa kesalahan ini merugikan, mereka juga menjadi bagian dari proses belajar bagi Seo Mun Ju dalam perjuangannya untuk menjadi pemimpin yang lebih bijaksana.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team