Kontroversi Joseon Exorcist juga menyeret drama Snowdrop. Drama ini berlatar tahun 1987 dan diperankan oleh Jung Hae In, Jisoo BLACKPINK, Yoon Se Ah, Kim Hye Yoon, Jang Seung Jo, Yoo In Na dan Jung Eugene.
Meski belum merilis teaser ataupun potret cuplikan, berdasarkan sinopsis yang beredar secara online, Snowdrop telah mendapat protes keras. Penyebabnya adalah distorsi sejarah, apalagi latar tahun dalam drama ini adalah masa sensitif bagi banyak warga Korea Selatan. Selain itu, banyak yang memprotes penggunaan nama tokoh yang diperankan Jisoo, yakni Eun Young Cho, yang mirip dengan nama aktivis prodemokrasi Chun Young Cho.
Kontroversi ini menyebabkan munculnya petisi yang meminta drama Snowdrop dihentikan produksinya dan tidak ditayangkan. Petisi ini menguraikan poin-poin di Snowdrop yang dinilai tidak akurat dalam sejarah gerakan demokratisasi Korea Selatan, termasuk tentang keterlibatan mata-mata Korea Utara yang menyamar sebagai mahasiswa.
Pihak JTBC selaku stasiun penyiaran akhirnya merilis beberapa pernyataan resmi terkait kontroversi ini. Dalam pernyataan ini, mereka menjelaskan cerita Snowdrop tidak mendistorsi sejarah, terutama mengenai gerakan prodemokrasi. Fokus cerita drama terletak pada situasi politik yang otoriter dan pemilihan presiden di masa itu. Terkait nama dari tokoh utama, saluran JTBC memutuskan menggantinya menjadi Eun Young Ro.
Meski JTBC telah merilis pernyataan, petisi penghentian Snowdrop masih bergulir dan telah ditandatangani lebih dari 220 ribu orang. Pihak Blue House (Istana Kepresidenan Korea Selatan) memberi respons terkait petisi tersebut. Intinya, stasiun penyiaran dijamin haknya dalam menyiarkan suatu karya kreatif. Hal ini tertuang dalam undang-undang. Meski begitu, karya kreatif seperti drama televisi tetap diawasi oleh Korea Communications Standards Commission (KCSC).
Snowdrop sendiri merupakan drama kolaborasi kedua dari Sutradara Jo Hyun Tak dan Penulis Yoo Hyun Mi setelah SKY Castle yang sangat fenomenal. Drama ini akan ditayangkan mulai 18 Desember di JTBC dan Disney+.
Knetz memang tegas dalam memberi kritik terhadap tayangan drama di negara mereka. Namun sisi baiknya, hal itu bisa membuat para sineas Negeri Ginseng semakin termotivasi untuk menghasilkan karya-karya yang tak hanya kreatif, tapi juga bertanggung jawab.