Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cuplikan drama Korea Taxi Driver 3
Cuplikan drama Korea Taxi Driver 3 (dok. SBS/Taxi Driver 3)

Episode 11-12 Taxi Driver 3 menunjukkan bahwa kejahatan tidak selalu dimulai dengan kekerasan fisik. Seorang ibu hamil, Yoo Min Jung (Han Jung Hyun) yang awalnya hanya menjadi korban penipuan toko barang bekas justru diseret ke dalam teror.

Hal ini lantas menghancurkan mental, finansial, dan reputasinya. Pelakunya, Kim Woo Jung (Park Si yun) bukan sekadar ingin uang, tapi juga menikmati proses menghancurkan hidup korbannya, dengan rasa superioritas dingin dan tanpa empati.

Inilah tujuh bentuk teror psikologis yang dialami korban episode 11-12 di Taxi Driver 3.

1. Setelah memviralkan penipuan, identitas korban justru dibocorkan oleh pelaku. Dalam hitungan hari, posisi korban diubah jadi "penipu"

Cuplikan drama Korea Taxi Driver 3 (dok. SBS/Taxi Driver 3)

2. Terornya berbentuk digital yang tak pernah berhenti. Pelaku sengaja memesan banyak makanan ke alamat korban dan menjadikannya target laporan palsu

Cuplikan drama Korea Taxi Driver 3 (dok. SBS/Taxi Driver 3)

3. Teror ini bersifat repetitif dan melelahkan. Bukan untuk mencuri lagi, tapi untuk membuat korban hidup dalam kecemasan konstan

Cuplikan drama Korea Taxi Driver 3 (dok. SBS/Taxi Driver 3)

4. Nama korban rusak lebih dulu sebelum hukum bekerja. Fitnah online, laporan palsu, dan jejak digital membuat korban kehilangan reputasinya

Cuplikan drama Korea Taxi Driver 3 (dok. SBS/Taxi Driver 3)

5. Korban tetap diteror meski sudah pindah tempat tinggal. Ini menunjukkan pesan yang jelas kalau si pelaku memang menikmati kejahatannya

Cuplikan drama Korea Taxi Driver 3 (dok. SBS/Taxi Driver 3)

6. Teror psikologis bekerja bukan lewat kekuatan fisik, tapi lewat keyakinan bahwa pelaku selalu satu langkah lebih depan dan lebih superior

Cuplikan drama Korea Taxi Driver 3 (dok. SBS/Taxi Driver 3)

7. Korban sudah melapor ke polisi, namun proses yang berjalan lambat justru memperpanjang penderitaan. Ketidakberdayaan ini dimanfaatkan pelaku!

Cuplikan drama Korea Taxi Driver 3 (dok. SBS/Taxi Driver 3)

Kasus ini memperlihatkan wajah kejahatan modern yang paling kejam, yakni ketika kejahatan tidak berdarah, tapi menghancurkan. Taxi Driver 3 menyoroti bagaimana teror psikologis bisa lebih mematikan dari kekerasan fisik, karena yang diserang bukan tubuh, melainkan rasa aman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team