Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cuplikan drama When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)
Cuplikan drama When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

Drama Korea When Life Gives You Tangerines menghadirkan kisah keluarga yang penuh emosi dengan latar indah Pulau Jeju. Di balik kehangatan cerita, terselip potret toxic parenting yang memperlihatkan hubungan orang tua dan anak yang dipenuhi tekanan serta ekspektasi berlebihan.

Konflik yang muncul menunjukkan bagaimana sikap orang tua yang keliru dapat memengaruhi kehidupan anak secara mendalam. Dari ambisi pribadi hingga rasa takut kehilangan kendali, setiap momen dalam drama ini menyajikan pelajaran berharga. Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

1. Ibu Yeong Beom selalu memenuhi kebutuhan putranya tanpa memberinya kesempatan berusaha, membuatnya kurang mandiri dan tidak tegas

Cuplikan drama When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

2. Ibu Yeong Beom menganggap putranya harus memiliki pasangan setara secara status sosial, hingga mengabaikan kebahagiaan dan keinginannya

Cuplikan drama When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

3. Ibu Yeong Beom menganggap hidup putranya sebagai  hidupnya, menuntutnya membalas budi dengan mengikuti keinginannya

Cuplikan drama When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

4. Paman Ae Sun terus memanjakan putranya, bahkan memaklumi kesalahannya meski harus menghabiskan harta keluarga

Cuplikan drama When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

5. Bu Sang Gil kerap berbicara dan bersikap kasar pada istrinya, yang secara tidak langsung memberikan dampak negatif pada perkembangan mental dan emosional anak-anaknya

Cuplikan drama When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

6. Bu Sang Gil yakin anak-anaknya tak bisa bertahan hidup tanpa kekayaannya, menimbulkan tekanan emosional berlebihan pada mereka

Cuplikan drama When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

7. Ibu Yeong Beom juga menganggap harta sebagai tolok ukur utama kebahagiaan anaknya, tanpa memperhatikan kebutuhan emosional dan perasaan anaknya

Cuplikan drama When Life Gives You Tangerines (dok. Netflix/When Life Gives You Tangerines)

Toxic parenting seperti yang terlihat di When Life Gives You Tangerines bisa berdampak buruk pada kesehatan mental anak. Penting bagi orang tua untuk memahami kebutuhan emosional anak, bukan hanya memaksakan keinginan sendiri. Dengan pola asuh yang sehat, hubungan keluarga pun akan lebih harmonis.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team