Drama A Virtuous Business menghadirkan cerita menarik tentang empat perempuan di tahun 1992 yang memulai bisnis produk dewasa di desa konservatif Geumje. Keputusan ini memunculkan berbagai konflik sosial, seperti benturan nilai tradisional dengan modernitas, ketegangan antara norma masyarakat dan otonomi pribadi, hingga perbedaan generasi. Melalui konflik-konflik tersebut, drama ini menggambarkan perjuangan perempuan untuk meraih kebebasan ekonomi dan meruntuhkan tabu sosial.
Setiap konflik dalam cerita memberikan wawasan mendalam tentang masalah-masalah sosial yang sering diabaikan, mulai dari pemberdayaan perempuan hingga stigma tentang seksualitas. Penasaran dengan konflik apa saja yang muncul dan bagaimana karakter-karakter di dalamnya menghadapinya? Simak sembilan konflik sosial yang dibahas dalam drama ini untuk mengetahui lebih lanjut!